Suara.com - Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberi penilaian untuk pemerintahan Prabowo-Gibran yang sudah melewati masa kerja 100 hari. Terkait penilaian kepada suksesornya, Jokowi memuji kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Jokowi, penilaian itu terlihat dari hasil survei Litbang Kompas yang tercatat angka kepuasan rakyat terhadap kinerja pemerintah Prabowo-Gibran mencapai 80,9 persen.
"Artinya dukungan masyarakat sangat baik, dukungan parlemen juga dari DPR sangat besar. Saya kira beliau pemimpin kita saat ini, ya sangat baik. Survei kan sekitar 80-an persen, sangat baik," kata Jokowi dalam siniar di kanal YouTube Najwa Shihab yang dikutip Suara.com pada Rabu (12/2/2025).
Jokowi juga menyebutkan beberapa kebijakan pemerintahan Prabowo yang menurutnya telah berpihak kepada rakyat. Salah satunya program makanan bergizi gratis, yang disebut Jokowi, telah diterima baik oleh masyarakat.
"Kemudian penghapusan utang UMKM itu juga sangat bagus. Kemudian kebijakan-kebijakan yang lainnya juga bisa diterima masyarakat sangat baik. Sehingga approval rating-nya di 80,9 persen," tutur Jokowi.
Bantah Cawe-cawe
Saat disinggung soal beri masukan kepada Prabowo, Jokowi membantah hal tersebut. Presiden RI ke-7 itu menegaskan kalau dirinya tidak pernah lakukan cawe-cawe atau pun memberikan saran kepada Prabowo bila tidak diminta. Apalagi, dirinya kini menetap di Solo sejak purna tugas sebagai presiden.
"Saya kan di Solo. Kalau ketemu bicara ringan-ringan saja. Gak baik lah saya kira, nanti disebut intervensi atau dikatakan cawe-cawe. Saya kira beliau pemimpin kita saat ini," tutur Jokowi.
Dalam survei Litbang Kompas sebelumnya diumumkan kalau tingkat kepuasan publik terhadap pemerintaha Prabowo-Gibran dalam 100 hari pertama mencapai 80,9 persen.
Dalam survei tersebut ada sejumlah alasan yang membuat masyarakat puas dengan kerja pemerintah. Sebanyak 30,2 persen responden menyebut kinerja yang ditunjukan baik. Kemudian 18,1 persen responden merasa kepemimpinan yang ditunjukan merakyat. Ada 14,4 persen responden puas terhadap kerja Prabowo-Gibran.
Selanjutnya 7,3 persen responden merasa pembangunan merata sampai ke desa. Sebanyak 7,3 persen lainnya menyebut pembangunan yang dilakukan masif. Selain itu, sebanyak 6,8 persen menilai pemerintahan Prabowo-Gibran mampu mengatasi persoalan bangsa. Ada juga 3,2 persen menyebut pemilu dijalankan dengan baik.
Sementara sebanyak 3,2 persen merasa puas karena ketegasan dalam memimpin. Lalu 4,6 persen alasan lain dan 4,9 persen tidak menjawab.
Tag
Berita Terkait
-
Klaim Ucapan Cawe-cawe Cuma Guyonan, Jokowi Bantah Kerap Beri Masukan ke Prabowo: Gak Baik, Nanti Disebut Intervensi
-
Sebut Efisiensi Anggaran Dijegal 'Raja-raja Kecil', Jubir Prabowo Diskakmat Netizen: Dapet Salam dari Deddy Corbuzier
-
Curhat soal Perlawanan Raja Kecil, Elite PDIP Sindir Prabowo Tak Gamblang ke Publik: Langsung Sebut Aja Namanya!
-
Makin Bokek Imbas Prabowo Pangkas Anggaran, Kemendiktisaintek Cemas Dana Riset Ikut Dipotong
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid