Suara.com - Media pemerintah Korea Utara pada Rabu (12/2) mengecam usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait rencana mengambil alih Gaza dan merelokasi warga Palestina.
Dalam komentarnya, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) menyebut proposal tersebut sebagai sesuatu yang menggelikan dan menuduh Washington melakukan pemerasan terhadap negara lain.
“Harapan tipis warga Palestina akan keselamatan dan perdamaian sedang dihancurkan oleh proposal tersebut,” demikian pernyataan KCNA tanpa secara langsung menyebut nama Trump.
Media tersebut juga menyebut bahwa pernyataan dari AS telah membuat dunia 'mendidih seperti panci bubur'.
Kecaman ini merespons pernyataan mengejutkan Trump bahwa AS berencana mengubah Gaza yang dilanda perang menjadi Riviera Timur Tengah. Rencana tersebut memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk Korea Utara, yang sering menentang kebijakan luar negeri AS.
Dalam kritikannya, KCNA juga menyinggung kebijakan kontroversial lainnya dari pemerintahan Trump, seperti seruan untuk mengambil alih Terusan Panama dan Greenland, serta perubahan nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.
Menurut laporan tersebut, tindakan-tindakan tersebut mencerminkan sikap AS yang melanggar martabat dan kedaulatan negara dan rakyat lain.
“AS harus bangun dari delusi yang sudah ketinggalan zaman dan segera berhenti melakukan tindakan pemerasan terhadap dunia,” tulis KCNA dalam laporannya.
Trump sendiri memiliki sejarah hubungan unik dengan Korea Utara. Selama masa jabatan pertamanya, ia mengadakan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dan memuji hubungan pribadi mereka.
Baca Juga: Mesir Tawarkan Rencana Rekonstruksi Gaza, Tolak Pemindahan Warga Palestina
Namun, meskipun Trump baru-baru ini menyatakan keinginannya untuk kembali menghubungi Kim, media pemerintah Pyongyang sejauh ini belum banyak berkomentar mengenai masa jabatan keduanya dan tetap menyoroti ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh Washington dan sekutunya.
Korea Utara, yang secara konsisten menentang pandangan Barat mengenai berbagai isu internasional, juga telah secara terang-terangan menyuarakan sikapnya terhadap konflik di Gaza.
Pyongyang menyalahkan Israel atas pertumpahan darah yang terjadi dan menyebut AS sebagai kaki tangan dalam kekerasan yang berlangsung di wilayah tersebut.
Berita Terkait
-
Mesir Tawarkan Rencana Rekonstruksi Gaza, Tolak Pemindahan Warga Palestina
-
Rupiah Bisa Perkasa Lawan Dolar AS Hari Ini Gegara The Fed
-
Iran Peringatkan PBB soal Pernyataan Trump, Sebut Akan Ada Konsekuensi Serius
-
Netanyahu Beri Waktu Hamas hingga Sabtu untuk Bebaskan Sandera atau Gencatan Senjata di Gaza Berakhir
-
Houthi Ancam Serang Israel Jika Serangan ke Gaza Berlanjut
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta