Suara.com - Kelangkaan telur di Amerika Serikat (AS) masih berlangsung dengan harga yang tetap tinggi dan belum ada tanda-tanda bahwa situasi ini akan membaik bagi konsumen, menurut seorang ahli.
Fenomena ini terjadi di beberapa jaringan toko kelontong di tengah wabah flu burung terbesar dalam satu dekade terakhir.
Flu burung telah memaksa petani untuk menyembelih jutaan ayam, yang menyebabkan harga telur di AS meningkat dua kali lipat sejak tahun 2023. Departemen Pertanian AS memperkirakan harga telur akan meningkat 20 persen tahun ini.
Dean Baker, seorang ekonom senior di Pusat Penelitian Ekonomi dan Kebijakan (CEPR), menyatakan kepada Xinhua bahwa harga telur "sudah sangat tinggi. Tidak pasti apakah harganya akan naik lebih tinggi lagi."
Rata-rata harga selusin telur besar kelas A mencapai 4,15 dolar (hampir 68.000 rupiah) pada Desember 2024, naik 14 persen dari 3,65 dolar (60.000 rupiah) pada November, menurut data resmi. Angka ini juga menunjukkan peningkatan lebih dari 60 persen dibandingkan harga 2,51 dolar setahun lalu, lapor CBS News.
Pada Jumat (7/2), harga grosir rata-rata untuk telur besar bercangkang putih mencapai 8 dolar per lusin, melampaui rekor sebelumnya secara signifikan, berdasarkan data Expana yang memantau harga komoditas pertanian, dilansir oleh CNBC.
"Kita tidak bisa memperbaiki situasi ini dengan segera. Prosesnya memerlukan waktu antara enam hingga sembilan bulan. Kondisi ini menyebabkan kelangkaan di pasar tertentu yang bersifat berkala dan terlokalisasi," kata Emily Metz, presiden sekaligus CEO American Egg Board, seperti dilaporkan oleh CNN pada Januari.
Apabila masalah ini berkembang menjadi masalah politik, pemerintahan saat ini bisa bisa terdampak, terutama ketika inflasi untuk makanan dan tempat tinggal sedang meningkat, menurut beberapa analis politik. Hal ini terjadi karena pemerintahan saat ini berkomitmen untuk menurunkan inflasi yang terjadi pada era pemerintahan sebelumnya.
"Harga telur yang tinggi sangat mempengaruhi banyak orang dan menjadi beban yang mencolok. Makanan dan energi merupakan komponen penting dalam kehidupan sehari-hari, dan jika harga naik di salah satu sektor tersebut, dampaknya akan terasa langsung," ungkap Darrell West, seorang senior fellow di Brookings Institution, kepada Xinhua.
Baca Juga: Rupiah Bertenaga Bisa Tundukkan Dolar AS di Penutupan Perdagangan Hari Ini
Ketika ditanya tentang dampak ekonomi dari kelangkaan telur yang berlangsung, Baker dari Pusat Penelitian Ekonomi dan Kebijakan menyatakan bahwa "kelangkaan telur membebani masyarakat, tetapi belum cukup signifikan untuk mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan."
Berita Terkait
-
China Kecam Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza: Pemindahan Paksa!
-
KTT Darurat Liga Arab: Solusi Tandingan Rencana Kontroversial Trump untuk Palestina
-
Houthi Ancam Serang Israel Jika Gaza Diserang Lagi!
-
AS: Hamas Tak Boleh Kuasai Gaza Lagi!
-
Rupiah Bertenaga Bisa Tundukkan Dolar AS di Penutupan Perdagangan Hari Ini
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton