Suara.com - Sebuah ledakan granat mengguncang sebuah bar di kota Grenoble, tenggara Prancis, pada Rabu malam (7/2), menyebabkan 12 orang terluka, termasuk dua orang dalam kondisi kritis.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat (19.00 GMT) di sebuah bar yang terletak di lingkungan Desa Olimpiade, kawasan yang dibangun saat Grenoble menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 1968.
Jaksa Francois Touret-de-Courcy, yang berada di lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa seorang pelaku tiba-tiba datang dan melemparkan granat tanpa mengucapkan sepatah kata pun, sebelum melarikan diri. Petugas darurat segera menutup area tersebut untuk menyelidiki insiden tersebut lebih lanjut.
Hingga saat ini, penyelidik belum mengidentifikasi motif serangan tersebut, tetapi mereka menilai kejadian ini bukan merupakan aksi terorisme.
"Tidak ada indikasi bahwa ini terkait dengan terorisme," ujar Touret-de-Courcy.
Dirinya menambahkan bahwa insiden ini merupakan tindakan kekerasan ekstrem yang kemungkinan besar berhubungan dengan pembalasan dendam.
Selain itu, aparat juga tengah menyelidiki kemungkinan keterkaitan kejadian ini dengan perdagangan narkoba.
Beberapa saksi menyebut bahwa tersangka juga membawa senapan serbu Kalashnikov, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai penggunaan senjata tersebut dalam serangan ini.
Wali Kota Grenoble, Eric Piolle, mengecam keras insiden tersebut.
Baca Juga: Di Peluncuran IETF, PLN Dapatkan Dukungan Hibah senilai 6,5 Juta Euro dari EU dan AFD
"Saya mengutuk sekeras-kerasnya tindakan kriminal dengan kekerasan luar biasa ini," tulisnya di platform media sosial X.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Chloe Pantel mengatakan bahwa bar tempat kejadian merupakan tempat berkumpulnya warga lokal dan pengunjung dari luar lingkungan, terutama untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.
Saat ini, pihak berwenang terus melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dan motif di balik serangan tersebut. Masyarakat diimbau tetap waspada dan melaporkan segala informasi yang dapat membantu proses penyelidikan kepada pihak berwenang.
Berita Terkait
-
Di Peluncuran IETF, PLN Dapatkan Dukungan Hibah senilai 6,5 Juta Euro dari EU dan AFD
-
Mengintip Program MBG Ala Lawless Burger Bar yang Bikin Siswa Full Senyum, Netizen: Bukan Versi Perihatin
-
Bek Asal Prancis Bicara Kans Bela Timnas Vietnam
-
Bom Mobil di Suriah Tewaskan 20 Orang, Jadi Serangan Terbesar Sejak Jatuhnya Al-Assad
-
Israel Klaim Gagalkan Serangan Teroris di Tepi Barat, Ledakan Sekunder Guncang Qabatiya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Demo 10 September 2025: Aktivis-Mahasiswa Demo di Polda Metro Buntut Penangkapan Delpedro Cs
-
KPK Ungkap Dugaan RK Terima Uang Hasil Korupsi Pengadaan Iklan di BJB
-
PSI Jakarta Ungkap Aksi Nyata Jawab Tuntutan 17+8, Apa Saja?
-
Baru Sehari Jabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Didemo dan Didesak Dicopot
-
Mengenal Lebih Dekat Puteri Komarudin, Sosok Disebut Jadi Menpora Gantikan Dito
-
Ustaz Khalid Ngaku Jadi Korban Agen Travel Muhibbah dalam Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Susul Kasus Jokowi, Roy Suryo Pertanyakan Ijazah Gibran
-
Viral! Wanita Ini Syok Isi Celengan Berubah, Uang Ratusan Ribu Mendadak Jadi Recehan
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap pada Pengadaan Katalis Pertamina