Suara.com - Sekitar 14.000 imigran tanpa dokumen telah ditangkap sejak awal masa jabatan Presiden Donald Trump, menurut Kepala Penegakan Perbatasan AS, Tom Homan, dalam wawancara dengan radio 77 WABC pada Selasa (11/2).
Homan juga menyatakan bahwa jumlah imigran yang memasuki perbatasan secara ilegal telah menurun hingga 92 persen selama periode yang sama, menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah individu yang masuk tanpa dokumen resmi.
"Kami telah cukup berhasil mengamankan perbatasan. Meskipun kami belum selesai, kondisi di perbatasan sudah jauh lebih baik," ungkap Homan.
Ia menambahkan bahwa banyak dari imigran yang tertangkap memiliki catatan kriminal, meskipun tidak merinci lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Homan juga menekankan bahwa lebih dari 600.000 imigran tanpa dokumen di AS memiliki latar belakang kriminal, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan publik.
Di sisi lain, CBS News melaporkan bahwa pemerintahan Trump telah mengirim imigran ilegal yang dianggap "berisiko rendah" ke Guantanamo Bay, meskipun sebelumnya mereka berjanji akan menahan hanya "yang paling berbahaya" di sana.
Dalam beberapa pekan terakhir, Trump juga memerintahkan pembangunan kamp tahanan di Guantanamo Bay yang dapat menampung hingga 30.000 imigran ilegal dengan catatan kriminal serius, yang dianggap sebagai ancaman bagi masyarakat AS.
Namun, dokumen internal pemerintah menunjukkan bahwa beberapa tahanan tersebut tidak memiliki catatan kriminal yang serius atau bahkan tidak memiliki catatan sama sekali. Mereka dideportasi hanya karena pelanggaran administratif terkait imigrasi.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa imigran berisiko rendah ditempatkan di fasilitas yang mirip dengan barak, sementara tahanan berisiko tinggi dikurung di sel yang memiliki keamanan maksimum.
Baca Juga: 200.000 Orang Dukung Denmark Beli California, Mickey Mouse Pakai Helm Viking?
CBS News juga melaporkan bahwa perwakilan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menolak untuk memberikan komentar mengenai laporan tersebut.
Berita Terkait
-
Trump Janji Akhiri Perang Ukraina 24 Jam, Mungkinkah Terjadi?
-
Elon Musk Serukan Penghapusan Lembaga Pemerintah AS di Bawah Kepemimpinan Trump
-
Arab Saudi Sambut Baik Pembangunan Gaza, Tolak Relokasi Warga Palestina
-
Macron Kecam Rencana Relokasi Warga Palestina yang Diusulkan Donald Trump
-
200.000 Orang Dukung Denmark Beli California, Mickey Mouse Pakai Helm Viking?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku