Suara.com - Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Ade Suherman, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengevaluasi kembali kebijakan penutupan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) penghubung Cililitan dan Rawajati. Kebijakan ini dianggap hanya akan menimbulkan masalah baru.
Ade mengatakan dengan ditutupnya JPO itu, warga sekitar jadi kesulitan untuk mobilisasi. Apalagi, kini penutupan dilakukan dengan memasang pagar besi setinggi dua meter yang dilas di sisi jembatan.
Kebijakan ini, kata Ade, tidak menyelesaikan akar permasalahan tawuran remaja. Ia mengusulkan solusi alternatif berupa pembukaan JPO pada siang hari dan penutupan pada malam hari, serta peningkatan patroli keamanan di sekitar area tersebut.
“Keamanan memang penting, tetapi tidak boleh mengorbankan mobilitas warga. Sekarang banyak yang terpaksa memanjat pagar atau menyeberang flyover tanpa trotoar, yang lebih berisiko,” ujar Ade kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).
Seharusnya, kebijakan yang baik tidak boleh menimbulkan masalah baru bagi masyarakat. Dampak dari penutupan ini membuat warga beralih ke jalur yang lebih berbahaya, seperti melintasi flyover yang tidak memiliki trotoar atau bahkan memanjat pagar JPO yang berisiko terjatuh ke kali.
“Alih-alih menciptakan keamanan, penutupan ini justru meningkatkan ancaman keselamatan bagi warga yang tetap membutuhkan akses,” ucapnya.
Ade juga meminta Pemprov DKI untuk segera melakukan mediasi dengan warga serta mencari solusi jangka panjang, seperti pembangunan akses pejalan kaki yang lebih aman dan ramah bagi semua pengguna, termasuk penyandang disabilitas.
"Infrastruktur yang lebih baik lebih efektif dibandingkan sekadar menutup fasilitas yang sudah ada," pungkasnya.
Baca Juga: Tawuran Mematikan di Depok, Seorang Pelajar Meregang Nyawa
Berita Terkait
-
Dana Zakat Jadi Solusi Sementara, Pramono Janji Pulihkan Anggaran Penghargaan Keluarga Pahlawan Usai Dicoret Kemendagri
-
Tawuran Maut di Penjaringan Viral! Remaja Mati Konyol usai Dibantai Berkali-kali Lawannya Pakai Sajam
-
Protes soal Wacana Pemprov Jakarta Batasi Masa Sewa Rusunawa, Legislator PDIP: Ngawur!
-
Tawuran Mematikan di Depok, Seorang Pelajar Meregang Nyawa
-
Prabowo Minta Pemda Berhemat, DPRD Jakarta: Kunker Luar Negeri Boleh Dipangkas, Reses-Sosper Jangan!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh