Suara.com - Pengamat Politik dari Citra Institute Efriza menanggapi pernyataan Presiden ke-7 Joko Widodo yang menyebut vandalisme 'Adili Jokowi' disebabkan oleh orang-orang yang belum menerima kekalahan pada Pilpres 2024.
Menurut Efriza, tanggapan Jokowi merupakan hal yang wajar lantaran mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu percaya diri setelah masa kepemimpinannya mendapatkan kepuasan masyarakat atau approval rate yang selalu tinggi.
Meski begitu, dia meyakini aksi vandalisme 'Adili Jokowi' bukan soal Pilpres 2024, tetapi ekspresi kekecewaan terhadap situasi saat ini.
"Namun diyakini aksi vandalisme 'Adili Jokowi' tak sekadar belum bisa move on di pilpres. Memungkinkan lebih dari itu, vandalisme ini ekspresi kekecewaan keadaan Indonesia saat ini,” kata Efriza kepada Suara.com, Sabtu (15/2/2025).
“Bisa juga orang-orang atau dari kelompok yang tidak suka dengan Jokowi,” tambah dia.
Pasalnya, Efriza menilai pada transisi pemerintahan dari era Jokowi ke Presiden Prabowo Subianto, keberadaan kelompok yang tidak menyukai Jokowi tetap ada.
“Jadi wajar, ketika kondisi Indonesia terpuruk saat ini maka selalu dianggap "salah Jokowi" dan Jokowi pantas diadili,” ujar Efriza.
Sebelumnya dalam wawancara bersama Najwa Shihab, Jokowi mengatakan bahwa aksi vandalisme ‘Adili Jokowi’ bisa saja dilakukan oleh kelompok yang tidak terima dengan hasil pilpres.
“Ya kan ungkapan ekspresi ya, ekspresinya itu bisa macam- macam, ekspresi karena kalah di pilpres bisa, ekspresi karena kejengkelan terhadap sesuatu bisa, saya kira ini negara demokrasi, saya kira ini biasa-bisa saja kalau saya menanggapinya,” kata Jokowi dalam video yang diunggah pada Selasa (11/2/2025) di YouTube.
Baca Juga: Analis Sebut Gerakan 'Adili Jokowi' Bisa Meluas, Ini Alasannya
Najwa kemudian bertanya lebih lanjut soal pernyataan Jokowi tersebut. Dia mengonfirmasi bahwa Jokowi bermaksud adanya operasi politik tertentu dalam aksi ‘Adili Jokowi’.
“Ya bisa saja kan masih ada yang belum move on sehingga berusaha untuk men-downgrade, kalau saya biasa,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
Terkini
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?
-
MKD Akhirnya 'Spill' Hasil Rapat Awal, Putuskan Sahroni hingga Nafa Urbach Lanjut Proses Sidang
-
Tuntut Kenaikan Upah, KSPI Ancam Gelar Mogok Nasional Libatkan 5 Juta Buruh
-
Tewas Ditembak Usai Rusak Pos Polisi, Pria di OKU Diduga Bukan ODGJ: Fakta Sebenarnya?
-
Presiden Prabowo Terima Undangan Kongres Projo, Hadir atau Tidak? Ini Kata Gerindra
-
Skandal Konser TWICE di Jakarta: Bos Promotor Mecimapro Ditahan! Investor Merasa Tertipu?
-
Ironi Kematian Prada Lucky: Disiksa, Anus Diolesi Cabai, Dipaksa Ngaku LGBT di Ruang Intel
-
'Ku Ledakkan Kau!' Detik-Detik Mencekam Pria Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi di OKU
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?
-
Legislator PKB Dukung PPPK Jadi PNS, Ini Alasan Kesejahteraan dan Karier di Baliknya