Suara.com - Kelompok perjuangan Palestina, Hamas mengatakan pihaknya hanya akan menyelesaikan pertukaran tahanan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata Gaza jika rezim pendudukan (Israel) mematuhi ketentuan perjanjian tersebut.
Juru bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanou pada Sabtu (22/2) mengatakan "33 hari telah berlalu sejak tahap pertama (gencatan senjata) dimulai tanpa pendudukan menyelesaikan implementasi penuh ketentuan perjanjian tersebut".
Ia kembali menegaskan bahwa Hamas berkomitmen untuk membebaskan semua tahanan Israel dalam satu pertukaran, asalkan perang sepenuhnya dihentikan, pembangunan Gaza kembali dimulai dan penjajah angkat kaki dari wilayah kantong tersebut.
"Situasi di Gaza sangat buruk, dan mengharuskan mediator untuk menekan pendudukan agar mematuhi protokol kemanusiaan serta menyediakan tempat berlindung dan pasokan bantuan bagi rakyat kami," kata Jubir Hamas tersebut.
Pembebasan enam tahanan Israel pada Sabtu membuktikan bahwa Hamas menghormati perjanjian gencatan senjata, sementara rezim pendudukan ragu-ragu untuk menjalani ketentuan tersebut, kata al-Qanou.
Ia memperingatkan rezim Israel agar mengambil pendekatan rasional terhadap masalah pertukaran tahanan demi menyelamatkan nyawa para tahanan mereka.
"Jelas Israel mempunyai dua pilihan; mereka menerima tahanannya dalam peti mati seperti yang mereka lakukan pada Kamis... atau mereka memeluknya dalam kondisi hidup," katanya.
Namun, Al-Qanou menekankan bahwa Hamas memperlakukan tahanan Israel sesuai nilai-nilai agama dan kemanusiaan mereka, sebaliknya, tahanan Palestina menjalani penyiksaan di penjara-penjara Israel.
Hamas menyerahkan jasad empat tahanan Israel pada Kamis, mengatakan bahwa mereka tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada November 2023.
Baca Juga: Israel Diguncang Teror Bom Bus, Begini Respons Netanyahu
Berita Terkait
-
Lebanon Beri Syarat Mutlak ke Israel, Bebaskan Tahanan dan Tinggalkan Wilayah Pendudukan
-
Tawanan Israel Dilepas Hamas, Dua Agen Mossad Termasuk dalam Pertukaran Sandera
-
Israel Tuduh Hamas Bunuh 2 Anak Bibas dengan Tangan Kosong, Keluarga Justru Kecam Netanyahu
-
Misteri Jenazah Shiri Bibas: Hamas Akui Kemungkinan Tertukar!
-
Israel Diguncang Teror Bom Bus, Begini Respons Netanyahu
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter