Suara.com - Kebutuhan industri di Indonesia ternyata tidak bisa menampung lulusan mahasiswa yang berkuliah di luar negeri. Sebabnya, keilmuan yang dipelajari penerima program beasiswa luar negeri tidak link and match dengan industri dalam negeri.
Fakta tersebut disampaikan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Pendidikan, Achmad Adhitya.
Ia mengungkapkan, sejumlah direktur badan usaha milik negara (BUMN) mengeluhkan bahwa lulusan beasiswa sering kali memiliki keahlian yang justru sulit diaplikasikan di Indonesia atau tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan.
"Permasalahannya kata para direktur ini, beberapa yang dapat beasiswa ternyata expertise-nya tidak nyambung dengan kebutuhan mereka," kata Achmad saat acara diskusi Jaringan Beasiswa Indonesia 2025 di Kantor Kemenko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Rabu (26/2/2025).
"Jadi terkadang kita kirim orang ke luar negeri, ilmu yang dipelajari berbeda, jadi kesulitan diaplikasikan di Indonesia atau tidak relevan," sambungnya.
Untuk mengatasi persoalan itu, Achmad mengajak para penerima beasiswa berdialog langsung dengan sejumlah petinggi BUMN agar mereka memahami kebutuhan ahli untuk di Indonesia.
Ia menekankan pentingnya merancang program beasiswa berdasarkan kebutuhan industri dalam negeri.
"Sehingga kemudian, mahasiswa lulus serapannya jelas. Bisa langsung menerapkan ilmu untuk kebutuhan," katanya.
Namun, Achmad belum merinci ragam keahlian yang saat ini dibutuhkan di BUMN tersebut.
Hanya saja dia menekankan bahwa program beasiswa kuliah ke luar negeri memang harus dirancang secara khusus agar keilmuan yang dipelajari sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembangunan bangsa.
Baca Juga: Menkes Pastikan Rekrutmen Beasiswa Dokter Tetap Lanjut: Anggarannya Cukup, Tenang Saja
"Sehingga ketika pulang persis link and match nyambung bisa diaplikasikan," ucapnya.
Pengadaan program beasiswa kuliah juga dinilai sangat penting untuk meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi.
Achmad menyebutkan bahwa setiap dari hanya sekitar 40-50 persen anak lulusan SMA/SMK yang bisa melanjutkan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi.
Dari sekitar 3,7 juta anak yang lulus SMA/SMK, hanya sekitar 1,8-1,9 juta siswa yang bisa melanjutkan kuliah.
"Jadi beasiswa sangat penting dan relevan karena per hari ini hanya 40-50 persen anak SMA yang bisa lanjutkan ke jenjang kuliah. Jadi program beasiswa itu berikan harapan untuk 1,8-1,9 juta siswa kita untuk lanjutka sekolahnya sampai ke perguruan tinggi," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang
-
KPK-Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi usai Portal Mitra Dapur MBG Ditutup, Mengapa?
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Dasco Ungkap Kondisi Terkini Korban di Rumah Sakit