Suara.com - Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) menanggapi soal intimidasi yang dialami jurnalis media nasional, oleh pengawal Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.
Pengamat militer ISESS, Khairul Fahmi mengatakan, tindakan intimidasi terhadap kinerja jurnalis patut menjadi perhatian serius.
Dalam negara demokrasi, lanjut Fahmi, jurnalis memiliki peran krusial untuk mengawal transparansi dan akuntabilitas institusi negara, termasuk TNI.
“Sikap mengintimidasi jurnalis bukan hanya mencederai kebebasan pers, tetapi juga dapat merusak citra profesionalisme TNI di mata publik,” kata Fahmi, saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (27/2/2025).
Fahmi mengatakan, dalam situasi ini tampaknya anggota tim pengamanan ingin mengingatkan bahwa sebelumnya sudah ada briefing terkait masalah yang ditanyakan.
Namun, perlu dipahami bahwa meskipun briefing telah dilakukan, jurnalis tetap memiliki hak untuk bertanya.
“Tugas mereka adalah memastikan publik mendapatkan informasi yang jelas dan komprehensif, bukan sekadar menerima narasi yang sudah disiapkan,” kata Fahmi.
“Terlebih, Panglima TNI sendiri sudah merespons pertanyaan tersebut dengan baik, menunjukkan bahwa ia memahami tugas pers dan mampu mengelola komunikasi publik,” imbuhnya.
Namun, pihak pengawal menganggap pertanyaan yang ditanyakan oleh jurnalis dianggap membuat Panglima merasa tidak nyaman. Meskipun hal itu masih berupa asumsi dan bukan alasan yang sah untuk menegur jurnalis.
Baca Juga: Konflik Berulang Anggota TNI-Polri, Fenomena Gunung Es yang Tak Usai
Pemimpin publik, kata Fahmi, termasuk Panglima TNI memang dituntut untuk terbiasa menghadapi pertanyaan kritis dan memiliki kapasitas untuk meresponsnya dengan bijak.
Dalam konteks ini, justru sikap tim pengamanan yang bereaksi berlebihan menciptakan kesan seolah-olah ada hal yang ingin ditutupi atau bahwa Panglima tidak cukup mampu menangani pertanyaan jurnalis.
“Dari perspektif profesionalisme, tindakan ini jelas keliru. Meskipun mungkin bermaksud melindungi atau menunjukkan loyalitas kepada pimpinan, pendekatannya salah. Alih-alih mengelola situasi dengan komunikasi yang baik, anggota tim pengamanan justru menciptakan gesekan yang tidak perlu dengan media,” jelasnya.
Panglima Minta Maaf
Buntut peristiwa intimidasi yang dilakukan pengawalnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku bakal menindak pihak yang melakukan intimidasi.
“Wah ini ga bener. Akan saya tindak,” kata Agus, Kamis (27/2/2025).
Tag
Berita Terkait
-
Konflik Berulang Anggota TNI-Polri, Fenomena Gunung Es yang Tak Usai
-
Intip KRI Bung Hatta-370, Kapal Perang Canggih Buatan Anak Bangsa
-
Ajudan Panglima TNI Ancam Jurnalis karena Tanya Penyerangan Mapolres Tarakan, DPR: Tak Pantas, Melanggar 8 Wajib TNI!
-
Panglima TNI Minta Maaf, Tegaskan Bakal Tindak Pengawalnya yang Intimidasi Jurnalis
-
Tanya Kasus Penyerangan Mapolres Tarakan, Jurnalis Malah Diancam Ajudan Panglima TNI: Ku Sikat Kau!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja
-
Heboh Polisi di Bali Terlibat Perdagangan Orang Modus Rekrut Calon ABK, Begini Perannya!
-
Umrah Mandiri: Kabar Baik atau Ancaman? Ini Kata Wamenhaj Soal Regulasi Baru