Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam penduduk Gaza agar melepaskan sandera atau menghadapi konsekuensi serius. Melalui platform Truth Social miliknya, Trump menegaskan kepada Hamas bahwa waktu mereka di Gaza terbatas.
"Demi Penduduk Gaza: Masa Depan yang Indah menanti, namun tidak jika kalian masih memegang sandera. Jika kalian melakukannya, kalian akan BINASA! Buat keputusan CERDAS. LEPASKAN SANDEARA SEKARANG, ATAU KONSEKUENSI NYATA AKAN MENGHADANG KALIAN!" tulis Trump pada Rabu.
Dalam pesan yang sama, pemimpin AS ini menyerukan kepada Hamas untuk segera melepaskan sandera.
"Lepaskan semua sandera sekarang juga, bukan nanti, dan segera mengembalikan semua jasad korban yang mereka bunuh, atau akibatnya akan BERAKHIR bagi kalian." tegas Trump.
"Ini adalah peringatan terakhir! Bagi para pemimpin, saat ini adalah waktu untuk meninggalkan Gaza, selagi masih ada kesempatan," tambahnya.
Trump juga menegaskan bahwa dia telah mengirimkan segala yang diperlukan kepada Israel untuk menyelesaikan masalah ini. Dia menegaskan bahwa tidak ada anggota Hamas yang akan aman jika mereka tidak mematuhi perintahnya.
Sebanyak lima warga Amerika masih diyakini menjadi sandera dalam serangan besar-besaran Hamas pada 7 Oktober 2023. Empat di antaranya telah dikonfirmasi tewas, sedangkan satu lagi, Edan Alexander, diyakini masih hidup.
Fase pertama gencatan senjata berakhir akhir pekan lalu setelah enam minggu relatif tenang yang mencakup pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Israel menyatakan keinginannya untuk memperpanjang fase pertama hingga pertengahan April, sementara Hamas bersikeras untuk beralih ke fase kedua yang seharusnya mengarah pada akhir permanen dari konflik.
Baca Juga: Bangun Tidur Dapat Pesan dari Donald Trump, Warga Greenland Dirayu Gabung AS
Berita Terkait
-
Bangun Tidur Dapat Pesan dari Donald Trump, Warga Greenland Dirayu Gabung AS
-
"Misi Belum Selesai", Kepala Militer Israel Baru Akui Hamas Belum Kalah
-
Trump Naikkan Tarif, China Ancam Perang Total Melawan AS
-
Demi Kepentingan Strategis, Trump Nekat Caplok Greenland dengan Cara Apapun
-
Ancaman Pemindahan Warga Gaza, Presiden Suriah Sebut Ujian Bagi Bangsa Arab
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota