Suara.com - Amerika Serikat telah mengadakan pembicaraan langsung dengan kelompok Hamas terkait sandera Amerika yang ditahan di Gaza. Pertemuan tersebut berlangsung di Doha, Qatar, dan dipimpin oleh utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk urusan penyanderaan, Adam Boehler, menurut sumber diplomatik senior yang berbicara kepada Al Arabiya English pada Rabu (6/3).
Selain membahas pembebasan sandera, Boehler juga disebutkan turut membahas kemungkinan penghentian perang di Gaza.
Namun, masih belum jelas bagaimana Israel mengetahui pertemuan tersebut. Gedung Putih pada Selasa (5/3) menegaskan bahwa Israel telah diajak berkonsultasi terkait perkembangan ini.
“Dialog dan berbicara dengan berbagai pihak di seluruh dunia untuk kepentingan terbaik rakyat Amerika adalah hal yang diyakini Presiden Trump sebagai upaya itikad baik untuk melakukan yang terbaik bagi warganya,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers.
Di sisi lain, Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, akan melakukan perjalanan ke kawasan tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Misinya adalah membahas perpanjangan gencatan senjata di Gaza atau kemungkinan langkah menuju tahap kedua dalam kesepakatan damai.
Washington telah aktif berkoordinasi dengan Mesir, Qatar, dan Israel sejak pecahnya perang pada 7 Oktober lalu, yang dimulai setelah serangan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di Israel.
Upaya mediasi ini menjadi langkah terbaru dalam rangka mengamankan pembebasan sandera dan menstabilkan situasi di wilayah tersebut.
Laporan awal mengenai pembicaraan ini pertama kali dipublikasikan oleh Axios. Sementara itu, AS sejak 1997 telah menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris, bersama dengan Hizbullah Lebanon.
Baca Juga: Prancis, Inggris, dan Jerman Desak Israel Tak Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Pejabat AS umumnya dilarang melakukan kontak dengan kelompok yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris.
Namun, dalam kasus tertentu seperti ini, pengecualian diberikan kepada utusan khusus untuk urusan penyanderaan atau anggota komunitas intelijen.
Sebelumnya, dalam periode pemerintahan Trump yang pertama, para pejabat AS secara diam-diam pernah mengunjungi Damaskus untuk bernegosiasi dengan rezim Bashar al-Assad terkait pembebasan jurnalis Amerika, Austin Tice. Hingga kini, keberadaan dan nasib Tice masih belum diketahui.
Berita Terkait
-
Prancis, Inggris, dan Jerman Desak Israel Tak Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
-
Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
-
Lagi-lagi Trump Ancam Hamas: Bebaskan Sandera atau Binasa!
-
Bangun Tidur Dapat Pesan dari Donald Trump, Warga Greenland Dirayu Gabung AS
-
"Misi Belum Selesai", Kepala Militer Israel Baru Akui Hamas Belum Kalah
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku