Dugaan Privatisasi Layanan VA
Senator Demokrat Richard Blumenthal menuding bahwa PHK ini adalah langkah awal menuju privatisasi layanan VA. “Itu pengkhianatan yang memalukan,” katanya dalam pernyataan resmi.
Pada tahun 2018, dalam masa jabatan pertamanya, Trump telah menandatangani undang-undang yang memperluas akses veteran ke layanan kesehatan sektor swasta yang didanai oleh VA.
Kini, keputusan untuk memangkas jumlah pegawai VA semakin memperkuat dugaan adanya upaya privatisasi layanan tersebut.
Naveed Shah, direktur politik Common Defense, kelompok veteran akar rumput, juga mengecam rencana ini. “Dia menghancurkan sistem yang dirancang untuk melindungi saudara-saudari seperjuangan kita,” ujarnya.
Kendala Hukum terhadap PHK Pemerintah
Berita mengenai memo PHK massal VA ini muncul di tengah kemunduran sementara pemerintahan Trump dalam upaya memangkas tenaga kerja federal.
Sebuah dewan yang meninjau pemecatan pegawai federal baru-baru ini memerintahkan Departemen Pertanian AS untuk sementara waktu mempekerjakan kembali ribuan pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat kebijakan PHK Trump dan Musk.
Pemerintahan Trump juga mencabut arahan untuk memecat pekerja masa percobaan setelah seorang hakim federal memutuskan bahwa pemutusan hubungan kerja massal terhadap mereka adalah ilegal.
Meskipun demikian, Kantor Manajemen Personalia menyatakan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan masing-masing lembaga, dan pemecatan pekerja percobaan masih dapat dilakukan.
Rencana PHK besar-besaran di VA ini menandai salah satu kebijakan paling kontroversial dalam pemerintahan Trump saat ini, dengan dampak yang berpotensi besar terhadap jutaan veteran Amerika yang bergantung pada layanan lembaga tersebut.
Baca Juga: Tarif Tinggi Trump Hambat Investasi Jepang di AS, PM Ishiba Ungkap Kekhawatiran
Berita Terkait
-
Tarif Tinggi Trump Hambat Investasi Jepang di AS, PM Ishiba Ungkap Kekhawatiran
-
AS Gelar Pembicaraan Langsung dengan Hamas untuk Bahas Sandera Amerika
-
Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
-
Lagi-lagi Trump Ancam Hamas: Bebaskan Sandera atau Binasa!
-
AS Hentikan Berbagi Intelijen dengan Kyiv, Militer Ukraina Berpotensi Terhambat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis