Suara.com - Gerakan "Kabur Aja Dulu" yang belakangan ramai diperbincangkan di media sosial dikhawatirkan dapat meningkatkan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), terutama di kalangan perempuan.
Staf Ahli Menteri Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Bidang Hubungan Kelembagaan, Indra Gunawan, menekankan pentingnya literasi dan akses informasi bagi perempuan agar tidak terjebak dalam praktik perdagangan manusia, termasuk modus penipuan lowongan kerja di luar negeri.
"Saya rasa, perempuan dapat scam itu juga karena ketidaktahuan. Oleh karena itu, informasi ke berbagai pihak, kemudian akses perempuan ini perlu diperluas. Jadi perempuan perlu mendapat edukasi. Ini menjadi penting agar bisa terhindar dari scam itu," kata Indra, ditemui di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, kurangnya pemahaman mengenai risiko bekerja di luar negeri dapat membuat perempuan lebih rentan menjadi korban eksploitasi.
Ia juga menyoroti bahwa fenomena "kabur aja dulu" bisa berujung pada situasi yang lebih berbahaya, terutama jika perempuan tidak memiliki dokumen yang sah atau berada di bawah kendali pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Akses informasi ini menjadi penting agar perempuan juga tahu untung rugi kerja di luar negeri. Apa tantangannya juga perlu kita tahu. Karena saya rasa tidak mudah bekerja atau hidup di luar negeri. Jadi ini perlu kita antisipasi juga," ujar Indra.
Lebih lanjut, ia mengimbau agar perempuan lebih berhati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan di luar negeri dan memastikan bahwa semua proses dilakukan secara legal.
"Penting juga untuk akses informasi pada perempuan karena isu gender ini terkait juga akses informasi. Sementara perempuan kadang-kadang ketinggalan informasi. Jadi ini menjadi penting juga edukasi pada perempuan," ujarnya.
Baca Juga: Ramai 'Kabur Aja Dulu', Ini 7 Negara dengan Tingkat Kriminalitas Rendah: Ada Asia Tenggara
Berita Terkait
-
Ramai 'Kabur Aja Dulu', Ini 7 Negara dengan Tingkat Kriminalitas Rendah: Ada Asia Tenggara
-
Marak Seruan #Kabur Aja Dulu di Medsos, Wamen P2MI: Sekarang Kami Ganti Kerja di Luar Negeri Dulu
-
Bukan Cuma Soal Gaji, Eks Dubes RI Ungkap Sisi Lain Fenomena "Kabur Aja Dulu"
-
Heboh #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu, Benarkah Tanda-Tanda Krisis?
-
Mau Kabur Aja Dulu? Wakil Ketua MPR Ingatkan Kerja di Luar Negeri Tak Semudah Itu!
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram