Ia berterima kasih kepada Presiden Trump dan pemerintahannya atas "upaya hebat" mereka.
"Adik laki-laki saya masih di sana," kata seorang pria. Menanggapi hal ini, seorang wanita, yang berdiri di samping Trump, mengatakan bahwa "ada begitu banyak sandera yang menunggu untuk dibebaskan."
"Kami pikir mereka bisa keluar berkat Anda," imbuh yang lain.
"Kami di sini karena Anda. Kami hidup dan bebas karena Anda," kata para sandera yang dibebaskan dari Gaza.
"Itu tidak dapat dipercaya... Saya telah menyelamatkan banyak orang, tetapi saya belum pernah melihat hal seperti ini di tempat Anda tinggal dalam kondisi seperti itu. Kisah-kisah yang mengerikan. Bahkan tidak dapat dipercaya. Kami akan membebaskan mereka. Lihat saja," kata Presiden Trump.
Segera setelah pertemuan tersebut, Trump mengeluarkan "peringatan terakhir" kepada Hamas, meminta mereka untuk "membebaskan para sandera sekarang atau akan ada neraka yang harus dibayar nanti".
Dalam sebuah posting di Truth Social, Trump menulis, "Bebaskan semua sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya akan BERAKHIR bagi Anda. Hanya orang sakit dan bejat yang menyimpan mayat, dan Anda sakit dan bejat! Saya akan mengirimkan kepada Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan pekerjaan, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan."
Trump juga berbicara kepada rakyat Gaza, meningkatkan harapan mereka akan masa depan yang indah hanya jika para sandera dibebaskan.
"Jika Anda melakukannya (menahan sandera), Anda MATI! Ambil keputusan yang CERDAS," tambahnya.
Baca Juga: Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
Berita Terkait
-
Trump Ancam Hamas: Bebaskan Sandera atau Mati!
-
AS Berencana PHK 80.000 Pekerja Urusan Veteran untuk Pemotongan Anggaran Trump
-
AS Gelar Pembicaraan Langsung dengan Hamas untuk Bahas Sandera Amerika
-
Prancis, Inggris, dan Jerman Desak Israel Tak Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
-
Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri