Suara.com - Komisi Yudisial (KY) langsung menerjunkan tim untuk menelusuri informasi lebih lengkap mengenai kasus penusukan terhadap hakim Pengadilan Agama Batam, Kepulauan Riau, Gusnahari oleh orang tidak dikenal di kediamannya.
Ketua Bidang Sumber Daya Manusia, Advokasi, Hukum, Penelitian, dan Pengembangan Komisi Yudisial Binziad Kadafi mengatakan, bahwa lembaganya juga berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk memastikan peristiwa tersebut ditangani dengan tuntas dan transparan.
"KY mendukung sepenuhnya langkah kepolisian untuk menangkap dan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku," kata Kadafi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Menurut Kadafi, terlepas dari motif pelaku, KY memandang insiden penusukan hakim ini sebagai alarm untuk terus mendorong komitmen yang kuat dalam memberikan perlindungan terhadap hakim.
KY mendorong penerapan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 dan 6 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan Pengadilan dan Persidangan, tidak hanya dalam konteks persidangan, tetapi juga di luar lingkungan pengadilan.
Ia menambahkan KY saat ini sedang mengkaji pembentukan satuan polisi khusus pengadilan yang akan bertugas memastikan keamanan hakim, aparatur peradilan, dan lingkungan peradilan secara menyeluruh.
"Kajian ini mencakup kewenangan, struktur kelembagaan, mekanisme koordinasi dengan kepolisian, serta sumber daya yang diperlukan," katanya.
Kadafi mengatakan gagasan mengenai sistem pengamanan yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan diperlukan agar hakim lebih independen dalam mewujudkan keadilan serta bebas dari kekerasan, ancaman, dan rasa takut.
KY berharap seluruh pemangku kepentingan, terutama pemerintah, dapat mengambil langkah kebijakan konkret dan sistemik agar insiden serupa tidak terulang. KY juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kehormatan dan keluhuran martabat hakim.
Baca Juga: Sempat Tertunda Efisiensi Anggaran, Seleksi Hakim Agung dan Ad Hoc HAM Resmi Dibuka!
Gusnahari, hakim Pengadilan Agama Batam, menjadi korban penikaman oleh orang tidak dikenal di kediamannya saat hendak berangkat menuju kantor pada Kamis sekitar pukul 07.15 WIB.
Humas Pengadilan Agama Batam Ajizon menjelaskan peristiwa penusukan itu terjadi ketika Gusnahari keluar dari rumahnya di Sekupang, Batam, untuk berangkat kerja. Gusnahari ditusuk saat berjalan menuju parkir mobilnya yang berada cukup jauh dari rumah.
Gusnahari mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Otoritas Batam karena mengalami luka robek di tangan sebelah kanan, sementara kepolisian sedang menyelidiki kejadian tersebut dan mengidentifikasi pelaku. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Sempat Tertunda Efisiensi Anggaran, Seleksi Hakim Agung dan Ad Hoc HAM Resmi Dibuka!
-
Peradilan yang Dibelenggu Uang, Apakah Komisi Yudisial Bisa Menyelamatkan?
-
Sidang Kasus Narkoba Eks Polisi di Batam, Saksi Ungkap Penyisihan Barang Bukti Sabu
-
Pertama di Batam, Sekolah Ini Resmi Menjadi OxfordAQA Approved Centre
-
Pacific Palace Hotel Batam Hadirkan Paket Buka Puasa Bernuansa Kampung Nelayan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO