Suara.com - Warga Israel kembali menggelar demonstrasi di Tel Aviv untuk menentang kebijakan perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang berubah menjadi kekerasan setelah bentrokan terjadi dengan polisi yang berusaha membubarkan massa.
Demonstrasi tersebut digelar pada Sabtu malam. Para pengunjuk rasa, termasuk anggota keluarga tahanan yang masih ditahan di Gaza, menuntut Netanyahu untuk sepenuhnya melaksanakan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas agar para tahanan dibebaskan.
Pasukan polisi, yang turun tangan untuk membubarkan unjuk rasa, bentrok dengan beberapa demonstran dan melakukan penangkapan, demikian dilaporkan Channel 12 Israel.
Para pengunjuk rasa menyatakan kekhawatiran atas nyawa para tahanan di tengah sinyal dari kabinet Netanyahu bahwa perang dapat kembali terjadi di Gaza setelah fase pertama gencatan senjata berakhir pada 1 Maret tanpa rezim tersebut mengadakan pembicaraan mengenai fase kedua.
Para pengunjuk rasa mengkritik Netanyahu karena menolak melanjutkan kesepakatan gencatan senjata, menuduhnya mengubah nasib para tahanan menjadi permainan catur untuk melayani kepentingannya sendiri.
Mereka juga mendesak Presiden AS Donald Trump untuk tidak membiarkan Netanyahu membuka jalan bagi kematian para tahanan di Gaza, dan menekankan bahwa konflik yang baru tidak akan berujung pada pembebasan mereka.
Hamas mengatakan pihaknya hanya akan membebaskan tahanan yang tersisa jika Israel mengakhiri perang.
Berita Terkait
-
Israel Siapkan "Direktorat Migrasi": Deportasi Paksa Warga Gaza Dimulai?
-
Big Ben Dikepung: Demonstran London Kibarkan Bendera Palestina di Menara Parlemen!
-
Mengenang Perjuangan Palestina Lewat Pameran Seni di Stasiun MRT Bundaran HI
-
Ultimatum Yaman soal Gaza: Beri Waktu 4 Hari atau Kapal Israel Jadi Target!
-
PM Palestina Mendesak Dunia Arab: Rencana Rekonstruksi Gaza Jadi Prioritas Bersama!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram