Suara.com - Gerakan Ansarullah Yaman telah memberikan batas waktu empat hari kepada mediator internasional (AS, Qatar, dan Mesir) untuk mendorong dimulainya kembali pengiriman bantuan ke Jalur Gaza; jika tidak, mereka akan melanjutkan operasi angkatan lautnya melawan rezim Israel, menurut kantor berita Saba.
Pemimpin gerakan Ansar Allah, Abdul Malik Badr al-Din al-Houthi, menyampaikan pernyataan tersebut pada Jumat malam dalam sebuah video, memperingatkan bahwa Yaman tidak dapat menoleransi eskalasi ketegangan, pencegahan masuknya bantuan ke Gaza, atau kembalinya kelaparan ke wilayah Palestina ini.
Musuh Zionis telah secara signifikan mengurangi kewajibannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dan jumlah pasien yang pindah ke luar Gaza telah menurun drastis, katanya.
Rezim Israel bertujuan untuk menggunakan kelaparan sebagai sarana untuk melakukan genosida sekali lagi, yang tidak dapat diterima, kata al-Houthi juga.
Menurut pejabat Yaman tersebut, rezim Israel dan Amerika Serikat meningkatkan konfrontasi, yang menunjukkan bahwa mereka jauh dari perdamaian.
Di sisi lain, gerakan perlawanan Palestina, Hamas, memuji sikap Ansarullah Yaman terkait pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan langkah tersebut sebagai tindakan berani, dengan mengatakan bahwa hal itu mencerminkan afiliasi mendalam Ansarullah dan rakyat Yaman dengan Palestina, menurut Pusat Informasi Palestina.
Gerakan Palestina tersebut mengatakan bahwa dukungan Ansarullah selama 15 bulan perang genosida Israel terhadap Gaza merupakan contoh solidaritas dengan bangsa Palestina yang tertindas.
Hamas juga meminta masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan guna mengakhiri kebijakan yang memaksakan kelaparan pada warga sipil di Gaza dan mencegah pengepungan tempat penyeberangan.
Baca Juga: Delegasi Hamas Bertemu Pejabat Mesir di Kairo untuk Bahas Perpanjangan Gencatan Senjata Gaza
Berita Terkait
-
"Saya Seorang Zionis": Pernyataan Trudeau Picu Perdebatan Sengit di Media Sosial! Apa Kata PBB?
-
Israel Siapkan Serangan ke Iran? Latihan Militer di Gunung Hermon Ungkap Skenario Perang 2025!
-
Israel Meradang, AS Diam-diam Berunding dengan Hamas soal Sandera
-
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, Houthi Siap Lancarkan Serangan Balasan di Laut Merah!
-
Delegasi Hamas Bertemu Pejabat Mesir di Kairo untuk Bahas Perpanjangan Gencatan Senjata Gaza
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum