Suara.com - Pemerintah China mengungkapkan bahwa mereka memantau perkembangan terkait penangkapan mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, atas perintah Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
"Ini merupakan insiden penting yang tiba-tiba. China telah menerima informasi ini dan terus mengikuti perkembangannya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa.
Duterte ditangkap oleh pihak Kepolisian setibanya di Manila pada Selasa (11/3) setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Kantor Komunikasi Presiden (PCO) menyatakan bahwa surat penangkapan tersebut telah diterima oleh Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional (Interpol).
Jaksa Penuntut Umum kemudian memberikan pemberitahuan resmi dari ICC yang mengonfirmasi surat penangkapan saat Duterte tiba di Filipina pukul 9:20 pagi waktu setempat, menggunakan penerbangan CX 907 Cathay Pacific dari Hong Kong.
"Saya ingin menegaskan kembali pandangan China yang konsisten bahwa ICC harus menjalankan fungsinya dengan bijak dan sesuai dengan hukum, serta menghindari politisasi atau penerapan standar ganda," ungkap Mao Ning.
Menurut ICC, Duterte, yang kini berusia 79 tahun, dihadapkan pada tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait perang melawan narkoba yang sanggat berdarah. Duterte dilaporkan dalam kondisi sehat bersama timnya.
Pemerintah Filipina sebelumnya menyatakan bahwa mereka tidak akan berkolaborasi dengan investigasi ICC mengenai kasus Duterte, tetapi menekankan kewajiban untuk mematuhi Interpol.
Filipina bukanlah negara penandatangan Statuta Roma (disebut negara pihak), sehingga negara bukan pihak hanya wajib mengikuti keputusan ICC jika ada perjanjian khusus. Saat ini, ICC memiliki sekitar 124 negara penandatangan Statuta Roma.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Drama China Genre Komedi Romansa, Dijamin Bikin Ngakak Brutal
Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, yang merupakan putri Rodrigo Duterte, menyatakan bahwa Manila telah "menyerahkan" mantan presiden kepada "kekuatan asing."
"Ini adalah penghinaan yang jelas terhadap kedaulatan kami dan sebuah penghinaan bagi setiap orang Filipina yang percaya pada kemerdekaan negara kami," ujarnya.
Sara Duterte juga menghadapi ancaman pemakzulan setelah pernyataan Presiden Senat Filipina, Francis Escudero, yang mengumumkan bahwa sidang pemakzulan terhadap Wakil Presiden Sara Duterte akan dimulai pada 21 Juli.
Tag
Berita Terkait
-
"Apa Kejahatan yang Saya Lakukan?" Duterte Murka Ditahan di Pangkalan Udara Villamor!
-
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap, Kasus Apa?
-
Sinopsis Fated Hearts, Drama China Terbaru Li Qin dan Chen Zhe Yuan
-
Profil Rodrigo Duterte, Eks Presiden Filipina yang Ditangkap ICC
-
4 Rekomendasi Drama China Genre Komedi Romansa, Dijamin Bikin Ngakak Brutal
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!