Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI fraksi Gerindra, Ahmad Dhani, mengaku siap memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terkait pernyataannya soal naturalisasi yang dianggap seksis hingga rasis.
Politikus Partai Gerindra ini menegaskan apa yang disampaikannya soal naturalisasi dalam Rapat Komisi X DPR beberapa waktu lalu adalah hasil pemikirannya. Untuk itu ia pun siap membela pemikirannya tersebut.
"Saya siap membela pemikiran saya," kata Dhani kepada Suara.com, Rabu (12/3/2025).
Ia menegaskan dirinya mempunyai prinsip yang keras dan tak boleh ada yang mengadili pemikirannya.
"Dan saya punya prinsip, tidak ada yang boleh mengadili pemikiran," katanya.
Lebih lanjut, punggawa grup band legendaris Dewa 19 ini pun bersikukuh apa yang disampaikannya dalam Rapat Komisi X bersama Menpora dan Ketua Umum PSSI soal naturalisasi tidak ada salahnya.
"Kalimat yang benar gak butuh pembelaan," pungkasnya.
Bakal Dipanggil MKD
Sebelumnya Ahmad Dhani bakal dipanggil Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI perihal pernyataannya soal naturalisasi dalam Rapat Komisi X dianggap bermasalah karena diduga seksis dan rasis.
Baca Juga: Pelatih Bahrain Sindir Timnas Indonesia Hobi Naturalisasi: Kami Lawan Belanda
Ketua MKD DPR RI Nazaruddin Dek Gam, menyampaikan, jika pihaknya akan memanggil Dhani usai adanya surat atau laporan dari Komnas Perempuan yang masuk ke MKD.
"Surat dari Komnas Perempuan sudah ada di MKD, surat. Ya kita akan panggil Ahmad Dhani mencoba klarifikasi tersebut," kata Nazaruddin kepada wartawan, Rabu (12/3/2025).
Nazaruddin tak menjelaskan secara rinci apa yang dipermasalahkan Komnas Perempuan terhadap Dhani. Namun diyakini terkait dengan pernyataan Dhani dalam Rapat Komisi X DPR terkait naturalisasi.
"Ya terkait itu yang viral sekarang," katanya.
"Iya, perempuan-perempuan gitu lah ya," sambungnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kemungkinan Dhani akan dipanggil oleh MKD sebelum DPR masuki masa reses.
Berita Terkait
-
Buntut Ucapan Kontroversial Soal Pemain Naturalisasi, Ahmad Dhani Bakal Dipanggil MKD DPR
-
Nestapa Malaysia di Balik Suksesnya Naturalisasi Dean James ke Timnas Indonesia
-
Bisa Langsung Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Diacuhkan Patrick Kluivert
-
Naturalisasi Emil Audero Cs Dapat Kritik Pedas, Erick Thohir Disebut Absurd
-
4 Poin Kegelisahan 29 Musisi Gugat UU Hak Cipta, Pertanyakan Penyanyi Wajib Izin ke Pencipta Lagu
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung