Suara.com - Polisi membongkar kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak yang mayatnya ditemukan di dalam tandon air wilayah Tambora, Jakarta Barat.
Adapun korban bernama Chong Siu Lan alias Enci dan Eka Serlawati. Sementara tersangka bernama Febri Arifin alias Ari alias Kakang alias Jamet alias Bebep alias Krismartoyo (31).
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan peristiwa ini bermula ketika Jamet meminjam uang kepada Enci pada tahun 2021 silam.
Jamet berjanji bakal mengembalikan uang tersebut dengan cara dicicil, namun hingga saat kejadian utang tersebut belum bisa dibayar.
Korban percaya terhadap Jamet, lantaran sering mengklaim mampu menggandakan uang, kemampuan itu dimiliki Jamet karena memiliki teman yang bernama Krismartoyo dan Kakang yang merupakan dukun pencari jodoh.
“Jadi, itu hanya mengaku-ngaku memiliki teman saja,” kata Twedi di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/3/2025).
Hingga akhirnya korban percaya. Jamet kemudian menggunakan nomor baru untuk berpura-pura menjadi Kakang dan Kris untuk mengelabui korban.
Korban pun percaya dan bersedia melakukan penggandaan uang. Saat melakukan ritual, korban meyiapkan segala keperluan.
Jamet kemudian memisahkan kedua korbannya, satu korban disuruh menunggu di kamar mandi dan hanya boleh menggunakan sarung.
Baca Juga: Potret Wajah Lesu Virgoun Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Narkoba
Sementara Enci berada di sebuah ruangan dalam rumah, melakukan ritual penggandaan uang yang dilakukan Jamet. Jamet saat itu seolah berkomunikasi dengan Kris dan Kakang lewat telepon soal ritual penggandaan uang.
“Tetapi pada saat proses menggandakan uang, terlalu lama, dan tidak berhasil. Akhirnya, korban marah-marah kepada pelaku dan juga mencaci maki pelaku,” katanya.
Setelahnya, Jamet merasa tersinggung. Ia emosi dan langsung memukul korban menggunakan besi yang ada di belakang korban, hingga terjatuh ke belakang.
Jamet kemudian menyeret korban ke kamarnya. Saat di kamar, korban kembali dipukul, kemudian ditindih menggunakan lutut dan dicekik oleh pelaku sampai meninggal dunia.
“Untuk memastikan meninggal dunia, pelaku mencekik korban menggunakan tali rafia,” ucap Twedi.
Jamet kemudian membersihkan darah yang berceceran di lantai, dan mengunci pintu kamar.
Berita Terkait
-
Andrew Andika Dinyatakan Positif Sabu Setelah Tes Kesehatan di Polres Jakbar
-
Jalani Tes Kesehatan Di Polres Jakbar, Polisi Sebut Andrew Andika Positif Gunakan Sabu
-
Polisi Pastikan Aktor Andrew Andika Ditangkap karena Penggunaan Sabu
-
Kesal Gegara Gak Diajak Swafoto, Bintang Tega Aniaya Pacarnya di Lift Hotel Cengkareng
-
Potret Wajah Lesu Virgoun Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Narkoba
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab