Sebaliknya, rasa tidak yakin lebih banyak muncul dari masyarakat kota sebanyak 23 persen dan pemilih PDIP 28 persen.
Berdasarkan hasil survei masyarakat yang percaya dengan kemampuan kinerja Prabowo-Gibran, sebanyak 44 persen menilai dari sisi psikologis, yaitu karakter Prabowo.
“Masyarakat yang percaya dengan kemampuan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menjalankan programnya dengan baik melihat faktor karakter Prabowo sebanyak 44 persen, dukungan masyarakat 44 persen, dan visi misi realistis 39 persen sebagai alasan utama,” jelas Rafli.
Sementara itu, mereka yang tidak yakin menyoroti faktor korupsi sebanyak 45 persen dan besarnya jumlah kementerian mencapai 43 persen sebagai alasan utama.
Program MBG menjadi program paling dikenal dari pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan tingkat pengenalan mencapai 78 persen. Namun, program ini juga menjadi salah satu yang memperoleh penilaian buruk terkait pelaksanaannya.
“Program membangun infrastruktur desa, bantuan tunai, dan rumah murah bersanitasi untuk yang membutuhkan menjadi tiga program dengan NET score terendah, bersama dengan program MBG,” ujar Rafli.
Menurutnya, berbagai hambatan yang muncul dalam pelaksanaan program tersebut berkontribusi pada penurunan kepercayaan publik.
Survei ini juga mencatat perubahan tren dukungan partai politik pasca-Pemilu 2024. Partai Gerindra mengalami peningkatan suara paling tinggi sebesar 8%, sementara Partai NasDem, dan PKB justru mengalami penurunan suara yang sangat jauh, yakni Partai Nasdem mengalami penurunan 10%, dan PKB menurun 8%.
“Kenaikan suara Partai Gerindra dapat disebabkan oleh efek popularitas Presiden Prabowo Subianto,” tutup Rafli.
Reporter : Kayla Nathaniel Bilbina
Berita Terkait
-
Peringati IWD 2025, SERUNI Kritik Program MBG Prabowo: Cuma 'Obat Penahan Lapar dan Pereda Sakit'!
-
Pemerintah Berhasil Sita 1,2 Ton Narkoba, Adies Kadir: Bukti Implementasi Asta Cita
-
AHY: Demokrat Berkomitmen Penuh Sukseskan Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Jakarta Memanas, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Kaos Prabowo-Gibran!
-
Haris Rusly Moti: Ada Kekuatan Asing Ingin Ganggu Kebijakan Nasionalis Kerakyatan Prabowo
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan
-
KPK Pastikan Korupsi Whoosh Masuk Penyelidikan, Dugaan Mark Up Gila-gilaan 3 Kali Lipat Diusut!
-
Gagal Bebas! Praperadilan 4 Aktivis yang Dituding Dalang Kerusuhan Agustus 2025 Ditolak Hakim
-
Eks Dirut Jadi Saksi di Sidang Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah, Ngaku Kenal Anak Riza Chalid
-
Praperadilan Ditolak, Hakim Beberkan Alasan Kunci Delpedro Tetap Tersangka Penghasutan
-
100 Ribu WNI Terjebak di Kamboja, Cak Imin: Jangan ke Sana Lagi!