"Melihat eskalasi yang terjadi, perang terbuka antara Jokowi dan PDIP kemungkinan akan terus berlanjut. Tidak menutup kemungkinan akan ada upaya saling membongkar kasus di masa mendatang," ujar Yusak dalam keterangannya, Senin (17/3/2025).
Menurut Yusak Farhan, apabila konflik ini terus berlanjut ke tahap saling membongkar kasus, maka peta politik Indonesia akan mengalami guncangan besar.
Salah satu pihak yang bisa terkena dampaknya adalah Prabowo Subianto, yang berpeluang besar menjadi presiden mendatang.
"Jika konflik ini tidak segera diredam, Prabowo akan berada dalam posisi sulit. Ia harus menghadapi tekanan dari dua kekuatan besar yang memiliki kepentingan politik yang berbeda. Jika Jokowi dan PDIP benar-benar saling membuka borok, maka stabilitas politik pemerintahan berikutnya bisa terganggu," jelasnya.
Selain itu, Yusak menilai bahwa konflik ini bisa berimbas pada dinamika di parlemen. PDIP sebagai partai terbesar di DPR masih memiliki pengaruh besar dalam perumusan kebijakan.
Jika hubungan dengan pemerintahan mendatang terus memanas, bisa jadi PDIP akan mengambil sikap oposisi yang lebih keras terhadap kebijakan eksekutif.
Upaya Rekonsiliasi atau Semakin Panas?
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda konkret dari kedua pihak untuk meredakan ketegangan.
Beberapa elite politik menyarankan agar ada upaya rekonsiliasi guna menghindari polarisasi lebih lanjut di masyarakat.
Namun, dengan berbagai dinamika yang terjadi, kecil kemungkinan bahwa PDIP dan Jokowi akan segera berdamai.
Baca Juga: Profil Ferlan Juliansyah: Lulusan SMA yang Terjerat Suap Proyek Miliaran di OKU
"Kemungkinan besar konflik ini akan terus berlanjut hingga pelantikan pemerintahan baru. Bahkan setelah itu, kita bisa melihat bagaimana perseteruan ini berkembang di berbagai level politik, termasuk dalam isu hukum dan kebijakan publik," tambah Yusak.
Publik kini menanti bagaimana langkah selanjutnya dari kedua belah pihak. Apakah akan ada titik temu yang dapat meredakan ketegangan? Ataukah justru pertarungan politik ini akan semakin sengit, berimbas pada stabilitas pemerintahan yang akan datang?
Berita Terkait
-
Profil Ferlan Juliansyah: Lulusan SMA yang Terjerat Suap Proyek Miliaran di OKU
-
Geram Puan Maharani, Minta Eks Kapolres Ngada Harus Dipecat dan Dihukum Berat
-
Puan soal PDIP - Jokowi Memanas: Tak Ada Manusia Sempurna, Semua Pasti Punya Masa Lalu
-
Jokowi Vs PDIP Makin Panas, Puan Minta Semua Tahan Diri: Ingat Ini Bulan Ramadan
-
Wapres Gibran Bagi-bagi Skincare ke Anak Sekolah, Roy Suryo: Mendidik Hedon
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan