Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
MBG bertujuan mengatasi masalah gizi buruk dan stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Namun, pelaksanaan MBG menuai kritik dari seorang pengusaha Indonesia.
Ia mengungkapkan bahwa program MBG justru memberikan keuntungan besar bagi industri manufaktur China.
Pasalnya, sebagian besar piring dan perkakas yang digunakan dalam program ini diimpor dari China, terutama dari wilayah Chao Shan, Guangdong, karena biaya produksi yang jauh lebih murah dibandingkan produk lokal.
Diperkirakan 40 juta piring stainless steel akan masuk ke Indonesia pada 2025.
Sementara itu, produsen lokal kesulitan bersaing akibat harga produk impor jauh lebih murah.
Padahal, Indonesia memiliki rantai pasok nikel yang kuat seperti dari Morowali dan Kendari.
Indonesia bahkan dikenal sebagai salah satu produsen dan eksportir nikel terbesar di dunia, khususnya untuk material SS 304, yang diproses di kota besar seperti Surabaya dan Jakarta
Baca Juga: Di Balik Program MBG: 40 Juta Piring Makan Bergizi Gratis Diimpor dari China?
“Biaya produksi di China jauh lebih rendah, dan mereka mampu mengekspor dengan harga yang tidak dapat kami penuhi. Alhasil, sebagian besar pengadaan program makan siang dipenuhi oleh pemasok China,” kata pengusaha yang meminta identitasnya dirahasiakan, seperti dikutip dari Indonesia Business Post, Selasa, 18 Maret 2025.
Ia menyebut ketergantungan pada impor dapat melemahkan industri dalam negeri dan menyarankan kebijakan yang lebih mendukung manufaktur lokal, seperti insentif pajak.
“Jika kita terus bergantung pada barang impor, industri dalam negeri akan kesulitan tumbuh, dan kita bisa menjadi terlalu bergantung pada produsen asing,” katanya.
Ia juga menyinggung dugaan masuknya barang impor secara ilegal tanpa bea masuk 10% dan PPN 11%, yang merugikan pendapatan negara karena transaksi sering dilakukan secara tunai tanpa faktur.
Di sisi lain, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengklaim bahwa peralatan impor dari China sudah ada sebagai barang dagangan umum sebelum MBG dimulai.
Ia menambahkan bahwa sejak Februari 2024, pemerintah telah mendorong produksi lokal, termasuk nampan makanan, dan optimistis kebutuhan jangka panjang dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri.
Berita Terkait
-
Di Balik Program MBG: 40 Juta Piring Makan Bergizi Gratis Diimpor dari China?
-
Panas! Airlangga Jawab Tudingan Mundur Bareng Sri Mulyani
-
Apa Itu IHSG? Anjloknya Bikin Heboh, Tapi Prabowo Dulu Cuek Saja: Rakyat Desa Nggak Punya Saham!
-
Tembus 4,2 Juta Jiwa, Anak Pemulung jadi Sasaran Prabowo Masuk Sekolah Rakyat
-
Tekan Angka Stunting, KBF Indonesia Mulai Jalankan Makan Bergizi Gratis di Papua
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
KPK Soal Pembebasan Ira Puspadewi Cs: Secepatnya Ya
-
Belum Terima BLTS? PT Pos Indonesia Pastikan Surat Pemberitahuan Masih Terus Didistribusikan
-
Survei Tingkat Kepercayaan ke Lembaga Negara: BGN Masuk Tiga Besar, DPR-Parpol di Posisi Buncit
-
Darurat Banjir-Longsor Sumut, Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Jalur Logistik yang Putus
-
KPK Panggil Kakak Hary Tanoe dalam Kasus Bansos Hari Ini
-
Survei Terbaru Populi Center Sebut 81,7 Persen Publik Yakin Prabowo-Gibran Bawa Indonesia Lebih Baik
-
Heartventure Dompet Dhuafa Sapa Masyarakat Sumut, Salurkan Bantuan ke Samosir-Berastagi
-
Bansos Tetap Jalan Meski Sumatera Terendam Bencana, PT Pos Indonesia Pastikan Penyaluran Aman
-
KPK Pertimbangkan Lakukan Eksekusi Sebelum Bebaskan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Ini Penjelasannya
-
Francine PSI Tagih Janji Pramono: kalau Saja Ada CCTV yang Memadai, Mungkin Nasib Alvaro Beda