Suara.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal mengurangi operasional saat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah mendatang. Hal ini dilakukan karena saat hari besar agama islam itu, kondisi Jakarta sangat sepi.
Kebanyakan warga Jakarta sedang mudik ke luar kota atau melakukan halal bihalal di rumah. Aktivitas penggunaan angkutan umum jadi menurun drastis.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Welfizon Yuza, mengatakan penurunan pengguna angkutan umum termasuk Transjakarta sudah terjadi sejak beberapa hari sebelum hari lebaran.
"Kita siapkan seperti tahun-tahun sebelumnya, kalau sudah dekat-dekat lebaran biasanya kebutuhan demand-nya (permintaan) itu turun. Jadi kita sesuaikan," ujar Welfizon kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).
Ia menjelaskan, pengurangan operasional bus itu perlu dilakukan demi efisiensi subsidi. Jika penumpang yang naik sedikit, maka akan semakin boros.
"Karena kan megoptimalkan subsidinya. Jadi nanti kita akan sesuaikan jumlah unit yang beroperasi mungkin akan dikurangi sedikit," kata Welfizon.
Saat hari pelaksanaan salat Idul Fitri, Welfizon menyebut tak ada bus Transjakarta yang beroperasi. Para pengemudi yang beragama islam akan melaksanakan salat lebih dulu.
"Kita berikan kesempatan buat petugas pramudi kita biar bisa ibadah dulu. Jadi layanan dimulai agak siang," ungkapnya.
Ketika arus balik, Welfizon menyebut operasional Transjakarta akan dimasifkan kembali. Tujuannya agar bus menjadi angkutan pengumpan dari terminal dan stasiun ke tempat tujuan atau transportasi umum lainnya.
Baca Juga: D'Masiv Beli Hak Penamaan Halte Transjakarta, Diprediksi Bakal Diikuti Artis Lain
"Jadi pada saat mereka balik, nyampe di terminal, itu ada angkutan yang kita siapkan untuk bisa menjadi feader mereka menuju tempatnya masing-masing," pungkasnya.
Sebelumnya Kementerian Pariwisata telah membuat kampanye Lebaran di Jakarta Aja sebagai upaya strategi menghadapi lonjakan mobilitas selama libur Idul Fitri 2025.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan kalau kampanye itu juga sekaligus untuk mempromosikan wisata Jakarta, karena selama ini lebih banyak dikenal sebagai kota bisnis.
"Jakarta itu destinasi yang indah. Supaya beda, kita mau promosiin Jakarta supaya wisatawan dari daerah lain bisa datang ke kita," kata Widiyanti saat konferensi pers di Kantor Kemenpar, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Dia menuturkan kalau Jakarta juga punya banyak destinasi yang seru dikunjungi, seperti museum, galeri, tempat belanja hingga restoran. Kendati begitu, Widiyanti menegaskan kalau kampanye itu dibuat bukan karena adanya fenomena penurunan daya beli masyarakat di ibukota.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini menambahkan kalau kampanye seperti itu sebenarnya umum dilakukan setiap kali momen libur panjang, misalnya saat lebaran, liburan sekolah, serta Natal dan tahun baru.
Berita Terkait
-
Kemenpar Buat Kampanye Lebaran di Jakarta Aja, Ini Alasannya
-
D'Masiv 'Kuasai' Petukangan, Berapa Harga Hak Penamaan Halte Transjakarta?
-
D'Masiv Punya Alasan Kuat Beli Lisensi Halte Transjakarta Petukangan
-
D'Masiv Jadi Nama Halte Transjakarta, Rian: Agak Aneh Dengernya, Tapi Terima Kasih
-
D'Masiv Beli Hak Penamaan Halte Transjakarta, Diprediksi Bakal Diikuti Artis Lain
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Koalisi Sipil Desak Menag Minta Maaf Soal Pernyataan Kekerasan Seksual di Ponpes Terlalu Dibesarkan
-
Ketua DPD RI Apresiasi MK Kabulkan Permohonan JR Terhadap UU Cipta Kerja
-
Peringatan Keras Kejagung: WNA di Kursi Direksi BUMN Tetap Bisa Dipenjara Jika Rugikan Negara!
-
Kementerian ESDM Dapat Skor Kinerja Paling Rendah di 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Survei Satu Tahun Prabowo-Gibran: Kemdikdasmen di Peringkat Teratas, Tapi Nilainya Tidak Istimewa
-
Begini Cara Polres Kerinci Meraih Penghargaan Kompolnas Awards, Kapolda Jambi: Tiru dan Tingkatkan!
-
Pulangkan Duit Korupsi Chromebook Nyaris Rp10 M ke Kejagung, Siapa Saja yang Setor?
-
Kejagung: Hampir Rp10 Miliar Uang Dikembalikan terkait Kasus Korupsi Chromebook
-
Raut Wajah Jokowi Berubah Saat Ditanya Utang Whoosh: Apa yang Terjadi?
-
Usman Hamid Sebut Penangkapan Delpedro Cs Sebagai Bentuk Praktik Otoriter Pemerintah Terhadap Kritik