Sebelumnya kedua pemain tersebut absen ketika tim Merah Putih dihajar Australia dengan skor 1-5.
Kedua pemain tersebut absen karena menjalani sanksi hukuman kartu.
Ragnar Oratmangoen mendapatkan akumulasi setelah mengantongi dua kartu kuning.
Adapun untuk Justin Hubner juga dihukum karena diganjar kartu merah ketika melawan Arab Saudi.
Walhasi, dua pemain tersebut tidak masuk dalam daftar susunan pemain ketika timnas Indonesia melawan Australia. Kabar baiknya Ragnar Oratmangoen dan Justin Hubner akan tersedia di laga timnas Indonesia vs Bahrain. Hadirnya dua pemain keturunan itu akan menambah kekuatan bagi skuad Garuda.
Justin Hubner bisa diplot sebagai bek tengah dan punya chemistry bagus dengan Jay Idzes. Jika ia bermain, maka Calvin Verdonk bisa kembali ke posisi alisnya sebagai bek sayap kiri.
Kemudian lini serang juga akan bertambah kuat dengan kehadiran Ragnar Oratmangoen. Sebelumnya lini depan skuad Garuda dianggap kurang greget karena hanya mencetak satu gol lawan Australia. Dengan adanya Ragnar Oratmangoen, Ole Romeny akan terbantu tugasnya di depan.
Garansi Kluivert buat Timnas
Patrick Kluivert menyatakan bahwa dirinya perlu fokus untuk memperbaiki mentalitas bertanding para pemainnya sebelum pertandingan melawan Bahrain.
Baca Juga: OPM Bakar Hidup-hidup Guru, DPR Murka: Pemerintah Harus Cari Solusi
"Iya, tentu itu akan jadi laga yang sangat sulit. Pertama-tama dan yang terpenting adalah untuk menyatukan pikiran para pemain kembali dan energi positif," ungkap Kluivert dalam konferensi pers usai laga kontra Australia.
"Karena, seperti yang saya bilang sebelumnya, kami memulai laga ini dengan baik. Kami menerapkan apa yang kita rencanakan, itu bekerja dengan baik," jelasnya.
Pelatih asal Belanda tersebut menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab untuk membawa tim Garuda meraih kemenangan.
"Kami perlu bekerja, Bahrain ada di depan kami, dan kami berusaha untuk mendapatkan hasil baik," kata Kluivert.
"Namun, pertama kita perlu menyesuaikan permainan ini."
"Kembali lagi, mentalitas kerja, etos para pemain, saya sangat senang. Dan, ketika Anda kebobolan karena kesalahan personal, kami perlu bekerja, dan hanya itu yang perlu kami lakukan," tutupnya
Berita Terkait
-
OPM Bakar Hidup-hidup Guru, DPR Murka: Pemerintah Harus Cari Solusi
-
Jelang Kiriman Bangkai Tikus, Terkuak Pesan Teror ke Redaksi Tempo: Mampus Kalian!
-
Hasan Nasbi Nirempati soal Teror Babi di Tempo, Celetukan 'Dimasak Aja' Coreng Prabowo: Memalukan!
-
Nyeletuk 'Dimasak Aja' soal Teror Kepala Babi di Tempo, Fedi Nuril Geram: Mulut Anda Mulut Presiden!
-
Sebut Teror Kepala Babi ke Tempo Tindakan Pengecut, Rocky Gerung: Si Peneror Sebetulnya Ketakutan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kena OTT Bareng Adik, Ini Identitas 7 Orang yang Dicokok KPK Kasus Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
-
Tokoh NU Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Dosanya Lebih Banyak!
-
Pemerintah Dicap Tutup Mata atas Kediktatoran Soeharto, Rezim Nazi Hitler sampai Diungkit, Kenapa?
-
Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
-
OTT di Ponorogo, KPK Tangkap Bupati Sugiri Sancoko, Sekda, hingga Adiknya
-
Istana Buka Suara Soal Pro dan Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tiba di KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Bungkam Soal OTT Terkait Jual Beli Jabatan
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka