Suara.com - Jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diumumkan, Senin (24/3/2025). Salah satu nama yang muncul adalah mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Thaksin ditunjuk menjadi dewan penasihat Danantara. Hal ini disampaikan oleh CEO Danantara Rosan Roeslani.
Nama Thaksin Shinawatra pun menjadi sorotan publik setelah masuk ke dalam struktur pengurus
Danantara.
Thaksin dipercaya membawa pengalaman luasnya di bidang politik dan bisnis, terutama dalam memajukan ekonomi Thailand selama masa kepemimpinannya.
Lantas seperti apa rekam jejak Thaksin Shinawatra yang menjadi dewan penasihat Danantara? Berikut ulasannya.
Thaksin Shinawatra adalah politisi dan pengusaha Thailand yang menjabat sebagai Perdana Menteri ke-23 Thailand dari 2001 hingga 2006.
Lahir pada 26 Juli 1949 di San Kamphaeng, Chiang Mai, Thaksin berasal dari keluarga kaya keturunan Tionghoa Hakka yang memiliki bisnis di berbagai sektor seperti properti, keuangan, dan hiburan.
Karier Politik
- Memulai karier politik sebagai Menteri Luar Negeri (1994-1995) dan Wakil Perdana Menteri (1995-1997) sebelum mendirikan Partai Thai Rak Thai (TRT) pada 1998.
Baca Juga: Rosan Klaim IHSG Beranjak Naik Buntut Pengumuman Struktur Danantara
- Terpilih sebagai PM pada 2001 dengan kebijakan populisme yang fokus pada pengurangan kemiskinan melalui program dana desa, pinjaman pertanian rendah bunga, dan skema kesehatan universal 30 baht.
- Kebijakan ekonominya berhasil menurunkan kemiskinan nasional dari 21.3 persen menjadi 11.3 persen (2001-2006) dan melunasi utang ke IMF dua tahun lebih cepat.
Kontroversi dan Kudeta
- Dikudeta oleh militer pada 2006 setelah protes besar-besaran terkait tuduhan korupsi dalam penjualan saham Shin Corporation senilai $1.9 miliar tanpa bayar pajak.
Transaksi ini menuai kritik karena dianggap bebas pajak akibat celah hukum yang diduga sengaja dibuat selama masa kekuasaannya.
Penjualan ini memicu protes besar-besaran oleh Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) yang akhirnya menjadi salah satu pemicu kudeta militer pada September 2006.
Meski Thaksin membantah tuduhan tersebut, kasus ini memperkuat persepsi korupsi di kalangan lawan politiknya.
Thaksin dan istrinya, Pojaman Shinawatra, didakwa atas pembelian lahan di kawasan Ratchada, Bangkok, dari lembaga negara dengan harga di bawah pasaran (772 juta baht, padahal nilai aslinya sekitar 2,1 miliar baht).
Kasus ini dianggap sebagai penyalahgunaan wewenang karena Thaksin diduga memengaruhi proses transaksi saat menjabat.
Pada tahun 2008, Thaksin dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara, sementara Pojaman awalnya juga dihukum namun kemudian dibebaskan melalui banding.
- Skema Lotere Ilegal (2003-2006)
Thaksin dituduh secara ilegal meluncurkan lotere dua dan tiga digit selama masa jabatannya, yang dianggap melanggar hukum dan menyalahgunakan kekuasaan.
Pengadilan memutuskan ia bersalah pada 2010 atas pelanggaran Pasal 157 KUHP Thailand terkait penyalahgunaan jabatan, meskipun ia sudah berada di pengasingan saat vonis dijatuhkan.
- Program "perang melawan narkoba" yang diinisiasinya menyebabkan lebih dari 2.500 kematian ekstrayudisial.
- Hidup dalam pengasingan selama 15 tahun setelah divonis 2 tahun penjara in absentia atas penyalahgunaan kekuasaan.
Pengaruh Keluarga
- Adik perempuannya, Yingluck Shinawatra, menjadi PM Thailand (2011-2014), sedangkan putri bungsunya, Paetongtarn Shinawatra, menjabat sebagai PM sejak 2024.
- Kembali ke Thailand pada Agustus 2023 dan langsung ditahan, meski kemudian mendapatkan pengurangan hukuman.
Karier Bisnis
- Pendiri Advanced Info Service (operator telekomunikasi terbesar Thailand) dan Shin Corporation, dengan kekayaan bersih $2 miliar (2022).
- Memperoleh gelar doktor kriminologi dari Sam Houston State University AS sebelum menjadi dosen di Mahidol University.
Kebijakan progresif Thaksin mengubah lanskap politik Thailand dengan mengalihkan basis dukungan dari elite perkotaan ke masyarakat pedesaan, meski warisannya tetap kontroversial karena metode otoriter dan konflik dengan institusi kerajaan.
Setelah kudeta 2006, Thaksin mengasingkan diri ke luar negeri, terutama di Dubai dan London, untuk menghindari hukuman.
Asetnya senilai lebih dari 76 miliar baht dibekukan oleh Komite Pengawasan Aset Thailand pada 2007, dengan tuduhan bahwa ia "menjadi kaya secara tidak wajar" selama berkuasa.
Pada tahun 2023, ia kembali ke Thailand setelah 15 tahun pengasingan dan langsung dipenjara.
Tetapi hukumannya yang awalnya delapan tahun dipotong menjadi satu tahun melalui pengampunan Raja Thailand, dan ia dibebaskan bersyarat pada Februari 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka