Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengajak umat muslim untuk menunaikam zakat. Sebab menurutnya melalui zakat, umat Islam bisa membantu sesama masyarakat terutama kepada mereka yang membutuhkan.
Pesan itu disampaikan kepala negara saat acara pembayaraan zakat presiden dan wakil presiden serta jajaran Kabinet Merah Putih di Istana Negara.
"Tentunya masih banyak saudara-saudara kita yang masih mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya berjuang untuk keberlangsungan hidupnya, mengatasi keadaan yang kurang baik, marilah kita berdoa buat mereka," kata Prabowo, Kamis (27/3/2025).
"Marilah kita ulurkan tangan buat mereka, salah satunya adalah dengan berzakat, berinfaq dan bersedekah," sambung Prabowo.
Selain untuk membantu sesama umat, Prabowo mengatakan dengan berzakat umat muslim juga bisa memperdalam rasa syukur kepada Allah SWT.
"Dengan berzakat kita akan memperdalam rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita," kata Prabowo.
"Dengan berzakat kita dapat berbagi dengan sesama kita dapat menolong kaum dhuafa, meringankan beban hidup mereka, dan juga menghindarkan hidup dari sifat kikir," kepala negara menambahkan.
Prabowo Bayar Zakat
Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung pembayaran zakat jajaran Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Baca Juga: Jadi Anggota Baru NDB, Indonesia Diminta Setor Uang untuk Investasi
Pembayaran zakat dilakukan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Diketahui sejumlah petugas BAZNAS berada di Istana Negara untuk memberikan pelayanan pembayaran zakat. Ada tujuh meja dengan petugas masing yang melayani pembayaran zakat.
Diketahui Prabowo mengawalai pembayaran zakat bersama dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno.
Tampak Prabowo yang memanjatkan doa usai menunaikam pembayaran zakat. Setelahnya ia bersalaman dengan petugas.
Adapun berikutnya para menteri dan pejabat lain bergantian menuju meja untuk menunaikam pembayaran zakat.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Prabowo menegaskan zakar merupakan cerimanan dari sikap gotong royong. Melalui zakat, ketimpangan sosial dapat berkurang.
"Berzakat adalah cerminan dari sikap gotong royong zakat dan upaya mengurangi ketimpangan sosial zakat adalah manifestasi dari keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan," ujar Prabowo.
Prabowo berharap zakat yang dikeluarkan setiap muslim dapat menyempurnakan ibdah di bulam suci Ramadan.
"Semoga zakat yang kita keluarkan akan menyempurnakan ibadah Ramadhan kita serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT," kata Prabowo.
Sementara itu, melalui sambutannya di acara yang sama, Ketua BAZNAS Noor Achmad menyampaikan pembayaran zakat yang ditunaikan pihak Istana memiliki pengaruh.
"Kami sampaikan bahwa pengaruh dari zakat Istana ini. BAZNAS setiap tahun itu rata-rata naik 30 sampai 40 persen se-Indonesia. Bahkan di Papua kemarin kami mendapat laporan ada 1 daerah yang naiknya 60 persen," kata Achmad.
Adapun pejabat dan jajaran kabinet yang hadir dalam.acara pembayaran zakat melalui BAZNAS, di antaranya Ketua MPR Ahmad Muzani, Menkopolkam Budi Gunawan, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Agus Subiyanto.
Beirkutnya ada Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Harsya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menpora Dito Ariotedjo, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri PU Dody Hanggodo, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Kemudian Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Imipas Agus Andrianto, Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Menhub Dudy Purwogandhi, Menkomdigi Meutya Hafid, Menteri UMKM Maman Abdurahman, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pariwisata Widyawati Wardhana, Menteri PAN-RB Rini Widyantini, Menteri Sosial Saifulah Yusuf.
Terlihat juga BPJH Haikal Hasan, Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Kepala BGN Dadan Hindayana, Kepala BPS Amalia Adininggar, Kepala BPKP Yusuf Ateh.
Berita Terkait
-
Campur Tangan Prabowo Dalam 'Cuci Gudang' Komisaris Bank BUMN Demi Selipkan Pejabat Negara
-
Bukber dengan Jokowi di Istana Bukan Silaturahmi Biasa, Prabowo Sengaja Ingin Tunjukan Kedekatan?
-
Amien Rais Kembali Sebut Prabowo Soekarno Jilid 2 Yang Mampu Bebaskan RI dari Jerat Asing
-
Jadi Anggota Baru NDB, Indonesia Diminta Setor Uang untuk Investasi
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta