- Aksi Gubernur Sumut, Bobby Nasution, yang merazia truk plat BL (Aceh) dan meminta ganti plat menjadi viral
- Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, secara resmi melaporkan tindakan Bobby Nasution kepada Mendagri
- Haji Uma mendesak Mendagri untuk segera memberikan teguran dan arahan tegas kepada Bobby Nasution
Suara.com - Aksi Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang terekam dalam video viral saat merazia truk berpelat nomor BL (Aceh) kini berbuntut panjang. Merasa tindakan tersebut arogan dan melanggar aturan, Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, secara resmi melayangkan surat protes keras kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Langkah tegas ini diambil setelah video yang memperlihatkan Bobby Nasution memimpin langsung razia di perbatasan Aceh Tamiang-Langkat menjadi sorotan dan memicu kemarahan publik Aceh. Dalam video tersebut, para sopir truk diminta untuk menyampaikan pesan kepada pemilik kendaraan agar segera mengganti nomor polisi menjadi BK (Sumatera Utara).
"Kita dalam kapasitas sebagai anggota DPD RI yang mewakili aspirasi masyarakat Aceh telah mengirim surat resmi kepada Mendagri dan meminta atensi serta arahan tegas terkait masalah ini," kata Sudirman Haji Uma, saat dikonfirmasi dari Banda Aceh, Senin (22/9/2025).
Surat bernomor 53/10.2/B-1/DPD-RI/IX/2025 itu, menurut Haji Uma, merupakan respons langsung terhadap kegelisahan dan aspirasi masyarakat Aceh yang merasa diperlakukan tidak adil. Ia menilai, tindakan yang dilakukan oleh menantu Presiden Joko Widodo itu dilakukan secara sepihak dan tanpa koordinasi yang baik.
Menurutnya, Pemprov Sumut seharusnya melakukan sosialisasi dan koordinasi lintas pemerintah daerah terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan di lapangan. Cara-cara seperti ini dinilai hanya akan menimbulkan keresahan dan potensi ketegangan sosial antara dua provinsi yang bertetangga.
"Jika seperti ini, juga tidak sejalan dengan semangat persatuan, kebhinekaan, aturan perundangan lalu lintas dan angkutan jalan yang berlaku nasional," tegas Haji Uma sebagaimana dilansir Antara.
Senator yang dikenal vokal ini berpendapat bahwa kebijakan yang diterapkan Bobby Nasution tidak hanya salah secara prosedur, tetapi juga bertentangan dengan asas-asas hukum yang berlaku secara nasional di Indonesia. Setiap kendaraan dengan nomor polisi yang sah berhak melintas di seluruh wilayah NKRI tanpa adanya paksaan untuk mengganti identitas registrasi.
Oleh karena itu, melalui surat resminya, Haji Uma mendesak Kemendagri untuk turun tangan dan memberikan sanksi atau arahan yang tegas kepada Gubernur Sumatera Utara. Ia menekankan pentingnya koordinasi antar daerah agar kebijakan di satu provinsi tidak merugikan atau menimbulkan gesekan dengan provinsi tetangga.
"Untuk itu, kita berharap agar Kemendagri memberi atensi dan memberikan arahan tegas kepada Gubernur Sumatera Utara," ujar Sudirman Haji Uma.
Baca Juga: 'Biar Bosmu Tahu!' Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
Berita Terkait
-
'Biar Bosmu Tahu!' Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
-
Instruksi Penting Mendagri untuk Kepala Daerah: Atasi Tuntas Kasus Keracunan MBG!
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta