Fenomena harga tiket pesawat domestik yang tidak masuk akal ini punmenjadi perbincangan netizen.
Banyak yang mempertanyakan dasar penetapan harga oleh maskapai, serta mengkritisi lemahnya pengawasan dari pihak berwenang, termasuk Kementerian Perhubungan dan otoritas penerbangan sipil.
“Naik pesawat Medan-Batam harga nyaris Rp18 juta? Itu bukan tiket, itu udah bisa DP rumah,” tulis salah satu akun.
Komentar senada juga banyak bermunculan di kolom-kolom diskusi online, menuntut kejelasan dan perlindungan bagi konsumen.
Tak sedikit pula yang meminta Kementerian Perhubungan segera turun tangan menyelidiki kemungkinan pelanggaran regulasi tarif batas atas dan bawah untuk rute penerbangan domestik.
Di sisi lain, ada juga dugaan bahwa harga fantastis ini bisa jadi disebabkan oleh sistem algoritma aplikasi penjualan tiket yang menyesuaikan dengan permintaan, ketersediaan kursi, dan ketidakseimbangan pasokan.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, maskapai penerbangan kerap menyatakan bahwa harga tiket yang ditampilkan di platform travel online bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk permintaan tinggi pada waktu tertentu, kelas layanan, atau bahkan keterbatasan kuota penerbangan harian.
Perlu Evaluasi Menyeluruh
Fenomena harga tiket Medan–Batam yang nyaris menyentuh Rp18 juta ini membuka mata publik bahwa industri penerbangan nasional masih menghadapi tantangan serius dalam aspek transparansi harga dan perlindungan hak konsumen.
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Di tengah upaya pemulihan ekonomi dan mobilitas masyarakat pasca pandemi, harga tiket yang tidak rasional bisa menjadi penghambat besar.
Pemerintah, regulator, dan seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terus terulang.
Masyarakat berharap, harga tiket pesawat tetap terjangkau, wajar, dan tidak memberatkan, apalagi untuk rute domestik yang seharusnya mendukung konektivitas antardaerah.
Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan kabar gembira bagi para pemudik: harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi diturunkan sebesar 13 hingga 14 persen selama masa libur Lebaran 2025.
Kebijakan ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang ingin berkumpul dengan keluarga di kampung halaman, sekaligus untuk memastikan arus mudik dan balik berlangsung lancar, aman, dan nyaman.
Penurunan tarif ini berlaku selama 15 hari, tepatnya untuk penerbangan pada periode 24 Maret hingga 7 April 2025.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
-
Tol di Sumatera, Kalimantan, dan Bali Dipadati Kendaraan! Ini Pemicunya
-
Aliansi Indonesia Youth Congress Desak Imigrasi Batam Deportasi WNA Pelaku Penganiayaan
-
Jokowi Berburu Takjil di Kota Medan, Netizen: Aura Presiden Tak Kunjung Hilang
-
Seret Nama Bobby Nasution, KPK Tetap Usut Kasus Blok Medan usai AGK Meninggal di Tahanan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama