Suara.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar terus bertambah menjadi 3.471 jiwa.
Seiring upaya tim pencarian dan penyelamatan yang masih menemukan lebih banyak jenazah, demikian dilaporkan media pemerintah pada Minggu (6/4).
Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang terjadi pada 28 Maret itu juga menyebabkan 4.671 orang luka-luka dan 214 orang dinyatakan hilang hingga Sabtu 5 April 2025.
Sekitar 653 orang yang sempat terjebak di bawah reruntuhan berhasil diselamatkan oleh tim SAR lokal dan internasional, sementara 682 jenazah telah berhasil dievakuasi dari puing-puing bangunan.
Pejabat tertinggi PBB urusan kemanusiaan, Tom Fletcher, yang mengunjungi para penyintas di kota Mandalay -- kota yang terletak di dekat pusat gempa.
Menggambarkan situasinya sebagai sesuatu yang “mencengangkan” dan menyerukan komunitas internasional untuk “bersatu mendukung rakyat Myanmar.”
Sejumlah kelompok bantuan kemanusiaan mengkhawatirkan kombinasi antara curah hujan yang tidak menentu dan suhu panas ekstrem dapat memicu wabah penyakit.
Termasuk kolera, bagi para penyintas yang terpaksa bermalam di ruang terbuka.
“Banyak keluarga tidur di luar reruntuhan rumah mereka, sementara jenazah orang-orang tercinta masih ditarik dari puing-puing. Ada ketakutan nyata akan gempa susulan,” tulis Fletcher melalui akun X.
Baca Juga: Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Prediksi Mengerikan di Palung Nankai Bikin Khawatir
Sementara itu, jalur kereta api Yangon - Mandalay dan Bandara Internasional Mandalay telah dibuka kembali setelah sempat ditutup akibat kerusakan yang ditimbulkan guncangan gempa.
Getaran gempa dilaporkan merusak 60 tanggul dan 11 jembatan kereta api di sepanjang jalur tersebut, serta menyebabkan rel melengkung di beberapa titik.
Di negara tetangga Thailand, jumlah korban tewas akibat gempa telah meningkat menjadi 24 orang, sementara 77 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Ajakan Berdonasi
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak seluruh masyarakat Indonesia menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap saudara-saudara Muslim di Myanmar yang terdampak gempa bumi dahsyat pada 28 Maret 2025.
Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo tersebut telah menyebabkan lebih dari 3.300 korban jiwa dan lebih dari 5.000 orang luka-luka, dimana lebih dari 50 masjid dilaporkan mengalami kerusakan, dengan banyak yang runtuh saat jamaah sedang melaksanakan ibadah Shalat Jumat.
"Ini adalah bencana yang sangat memprihatinkan. Banyak saudara sesama Muslim kita kehilangan tempat ibadah, bahkan nyawa mereka. Kami (Baznas) mewakili masyarakat Indonesia, merasa terpanggil untuk membantu mereka bangkit kembali," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad.
Noor menegaskan Baznas akan segera memulai proses pemulihan, khususnya dalam pembangunan kembali masjid yang rusak.
Namun demikian ia menyebutkan upaya tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pascabencana serta situasi keamanan dan politik di Myanmar yang masih belum sepenuhnya kondusif.
"Sesegera mungkin kami akan mulai membangun kembali sarana ibadah yang hancur. Namun tentu saja, kami harus menunggu situasi yang lebih kondusif agar prosesnya berjalan dengan aman dan lancar," ujarnya.
Sebagai langkah awal, Noor menjelaskan pihaknya telah menerjunkan tim kemanusiaan yang terdiri dari Tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) dan tenaga medis dari Rumah Sehat Baznas (RSB) untuk mempercepat proses pemulihan pasca bencana.
Baznas juga telah mengirimkan 16.000 paket bantuan bagi masyarakat Myanmar seberat 19,7 ton senilai Rp2,5 miliar.
"Alhamdulillah, tim kemanusiaan Baznas yang tergabung dalam Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) telah tiba di lokasi dan langsung bergerak membantu para korban," ungkapnya.
Oleh sebab itu Noor mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam meringankan beban saudara Muslim di Myanmar.
Menurutnya, donasi dan dukungan dari masyarakat akan berperan besar dalam mempercepat pemulihan serta rekonstruksi masjid yang hancur.
"Bantuan dari masyarakat Indonesia sangat berarti bagi saudara kita yang tengah menghadapi musibah ini. Semoga kepedulian kita dapat menjadi jalan bagi mereka untuk bangkit kembali," ucap Noor Achmad.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Daftar Wilayah Banjir Bali Capai 120 Titik, Jumlah Korban Jiwa Berpotensi Bertambah
-
Kejanggalan Ibadah Haji 2024 yang Seret Ustad Khalid Basalamah
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
"Curhat' Mahfud MD soal Nadiem Sebenarnya Bongkar Borok Istana?
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat
-
Usai Dihujat, Gaya Koboi Menkeu Purbaya Yudhi Saat Raker dengan DPR RI Malah Tuai Pujian
-
Misteri Hilangnya Heli PK-IWS di Pegunungan Jila Terungkap, Proses Evakuasi Terkendala Medan Ekstrem
-
Profil Rahayu Saraswati: Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Karier Mentereng Berawal dari Aktris
-
Berani Mundur Tanpa Diperintah Partai, Sikap Keponakan Prabowo 'Tampar' Anggota DPR Bermasalah
-
Video Gus Yaqut Diteriaki Korupsi Hingga Masuk Neraka Ternyata Manipulasi, Ini Bukti Lengkapnya