Suara.com - Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, angkat bicara soal gangguan layanan perbankan sepekan terakhir sejak 31 Maret 2025 lalu. Agus membantah hal itu terjadi karena adanya serangan siber atau peretasan.
Menurut Agus, Bank DKI sedang melakukan pemeliharaan sistem yang mengharuskan peniadaan fitur transaksi antarbank dan transaksi menggunakan QRIS. Ia juga memastikan tak ada kebobolan data yang mengancam dana nasabah.
"Setelah kita teliti, tidak terbukti atau tidak ditemukan indikasi tentang serangan dan tidak terjadi kebobolan data maupun dana nasabah. Dana nasabah aman. Bisa saya pastikan ini murni masalah di sistem, bukan ada kebobolan," ujar Agus di Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
Agus menjelaskan bahwa sejak 29 Maret lalu, sistem pengamanan Bank DKI secara otomatis mendeteksi adanya gangguan dan segera mengaktifkan fitur pemeliharaan sistem keamanan.
Langkah ini meliputi percepatan pemulihan sistem, audit menyeluruh, koordinasi dengan regulator, serta penguatan manajemen risiko sistem teknologi informasi.
"Langkah ini merupakan bagian dari mekanisme kontrol internal kami dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh," tutur Agus.
Meski demikian, aktivasi pemeliharaan sistem tersebut menyebabkan sejumlah kendala bagi nasabah, seperti tidak bisa melakukan transaksi antarbank atau transaksi QRIS lewat aplikasi JakOne Mobile. Transaksi ATM yang menggunakan jaringan bank lain juga terganggu.
"Jadi, aktifasi fitur pengamanan terjadi secara otomatis. Itu merupakan langkah preventif yang dilakukan oleh sistem kami yang bekerja untuk itu," ucap Agus.
Proses pemulihan sistem kata dia, kini masih berlangsung. Agus menyebutkan bahwa nasabah sudah bisa menggunakan 750 unit ATM yang tersebar di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Pemulihan layanan lainnya akan segera menyusul sesuai dengan kesiapan dan uji keamanan sistem yang terus dilakukan.
Baca Juga: Riset: Serangan Siber Lokal Turun, Indonesia Peringkat 71 Dunia
"Terkait dengan pemulihan layanan lainnya, akan segera menyusul sesuai dengan kesiapan sistem dan pengujian keamanan sistem yang saat ini sedang terus berlangsung," ungkap Agus.
Agus juga mengakui bahwa gangguan ini berdampak pada pendapatan Bank DKI, dengan potensi kehilangan pemasukan dari transaksi antarbank dan fitur lainnya. Namun, ia menegaskan bahwa kerugian tersebut merupakan "opportunity lost," bukan kerugian langsung.
"Ada opportunity lost dari income yang seharusnya bisa diterima Bank DKI. Jadi bukan langsung kerugian, tapi opportunity lost. Seharusnya jika sistem ini bekerja normal, itu Bank DKI peluang untuk mendapatkan pemasukan," kata Agus.
Di akhir kesempatan tersebut, Agus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh nasabah dan masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Atas kondisi yang seperti ini, atas nama Bank DKI, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh nasabah dan masyarakat," tutup Agus.
Terkait persoalan ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku akan menindaklanjuti soal gangguan pada layanan JakOne Mobile yang sudah terjadi sejak malam sebelum Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Ia berencana memanggil jajaran direksi Bank DKI di Balai Kota pada Selasa (8/4/2025)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Dua Ledakan di Dalam Masjid SMA 72 Jakarta: Jumlah Korban Bertambah, 3 Luka Parah
-
Saksi Mata Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara: Persis Bom!, Detik-detik Mencekam di Tengah Salat Jumat
-
3 Fakta Ancaman Penjara Roy Suryo: Pasal Berlapis Gegara Kasus Ijazah Jokowi
-
Presiden Lantik Komite Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie Ditunjuk sebagai Ketua
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Menkopolkam Pastikan Investigasi Mendalam, Motif Masih Misteri
-
54 Orang Jadi Korban Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kapolda: Semoga Tak Ada Korban Jiwa
-
Wamenkopolkam Ungkap Fakta Baru Temuan Senpi di Ledakan Masjid SMA 72: Senjata Mainan!
-
Ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Polda Metro Jaya Ungkap 54 Korban Luka
-
Bertuliskan Welcome To Hell, Polisi Usut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Jakut, Apa Motifnya?
-
Prabowo Lantik Komite Reformasi Polri, Sejumlah Tokoh hingga Eks Kapolri Masuk Tim