Kristian menjelaskan, expert thinking ialah kemampuan mengandalkan keahlian teknis dan pemahaman mendalam terhadap regulasi dan proses operasional.
Sehingga kepala daerah yang paham soal pengelolaan anggaran bisa cepat mendeteksi pemborosan dan mengarahkan solusi teknis yang tepat.
"Misalnya, ketika menghadapi kendala pada proyek perbaikan jalan, ia dapat dengan cepat mengarahkan tim teknis atau konsultan profesional agar solusi yang diambil tepat sasaran dan mengurangi inefisiensi," jelas Kristian.
Sedangkan critical thinking, yakni keberanian untuk mempertanyakan asumsi, mengevaluasi bukti, dan menggali akar persoalan.
Dalam reformasi kesejahteraan sosial, misalnya, Kristian menilai perlu ada evaluasi apakah data yang digunakan mutakhir dan kebijakan menyasar masalah utama.
"Dengan pendekatan kritis, misalnya, ia bisa menginisiasi forum partisipatif dengan masyarakat untuk mendapatkan perspektif yang berbeda, sehingga kebijakan yang diambil lebih tepat sasaran dan transparan," ungkapnya.
Selanjutnya, strategic thinking atau cara pandang jangka panjang yang mengantisipasi tren dan tantangan masa depan.
Kristian mencontohkan kepala daerah misalnya bisa mengintegrasikan konsep smart city dan infrastruktur berkelanjutan sebagai upaya mengantisipasi pertumbuhan populasi serta perubahan iklim.
"Dengan merancang rencana strategis yang mencakup investasi jangka panjang di bidang transportasi, teknologi informasi, dan pendidikan, kepala daerah dapat menciptakan kota yang tidak hanya responsif terhadap kebutuhan saat ini, tetapi juga siap menghadapi tantangan masa depan," beber Kristian.
Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Contek Gaya Prabowo, Sapa Warga Cianjur dari Atas Kap Mobil
Terakhir system thinking atau pola pikir yang menekankan keterkaitan antar sektor.
Seperti mengatasi persoalan tunawisma tak bisa hanya diatasi dari sektor perumahan tapi perlu keterlibatan lintas sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
Keempat jenis pola pikir ini menurut Kristian bisa menjadi bahan kontemplasi bagi para kepala daerah dan manajer sektor publik lainnya di Indonesia.
Sehingga diharapkan dapat memberikan kerangka kerja yang lebih komprehensif.
"Penerapan keempat pola pikir ini bisa membawa inovasi dalam tata kelola pemerintahan, meningkatkan efisiensi, dan menghasilkan kebijakan yang mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat secara nyata," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri