Suara.com - Doni (58), seorang pria paruh baya yang mengaku sebagai dukun dan titisan “Eyang Putri Kembang Dadar,” harus berurusan dengan hukum setelah ditangkap oleh Satreskrim Polrestabes Palembang.
Ia menjadi tersangka melakukan tindak pidana pencabulan terhadap seorang mahasiswi berusia 20 tahun, berinisial SA.
Dengan dalih memiliki kemampuan ghaib dan bisa melakukan ritual "pembersihan" dari gangguan ilmu hitam, Doni memanfaatkan kepercayaan korban untuk melancarkan aksinya.
Ritual tersebut ternyata hanya kedok belaka—alih-alih menyembuhkan, Doni justru mencabuli korban hingga menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan.
Kasus ini terbongkar setelah SA memberanikan diri melapor ke pihak kepolisian.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, dalam keterangannya menyebutkan bahwa pelaku menipu korban dengan mengaku sebagai sosok spiritual yang sakti dan mampu menyingkirkan energi negatif dari tubuh seseorang.
Namun di balik klaim mistis tersebut, tersimpan niat bejat yang akhirnya menjeratnya ke dalam proses hukum.
Kasus ini menjadi peringatan serius bahwa praktik-praktik perdukunan sering kali dijadikan kedok untuk tindakan kriminal yang merugikan, terutama terhadap perempuan yang tengah mengalami tekanan psikologis atau emosional.
Korban mengenal Doni melalui pacarnya.
Baca Juga: Mitra Makan Bergizi Gratis di Palembang Ungkap Fakta Berbeda Soal Pembayaran
Pelaku mengaku memiliki kemampuan untuk melindungi dari gangguan santet dan guna-guna, sehingga korban percaya dan mau mengikuti ritual yang ditawarkan.
Ritual "pembersihan" tersebut dilakukan di sebuah kamar kos di daerah Sukabangun, Palembang.
"Dalam ritual tersebut, korban diberikan minuman yang diduga mengandung obat bius, sehingga korban tidak sadarkan diri. Korban baru terbangun sekitar 3 jam kemudian dalam keadaan tanpa busana," jelas Kapolrestabes.
Parahnya, perbuatan bejat yang dilakukan Doni terhadap SA tidak terjadi hanya sekali, melainkan terus berulang selama tujuh bulan penuh.
Dengan dalih ritual pembersihan dari gangguan ilmu hitam, pelaku berhasil memanipulasi pikiran korban hingga membuatnya percaya bahwa apa yang dialaminya adalah bagian dari proses penyembuhan spiritual.
Dalam kondisi kebingungan dan ketidaktahuan, SA tidak menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban pelecehan seksual berkedok mistik.
Selama berbulan-bulan, Doni terus mengulangi aksinya dengan mengatasnamakan kekuatan ghaib yang diklaimnya berasal dari "Eyang Putri Kembang Dadar."
Kepercayaan korban terhadap proses yang disebut sebagai pembersihan tersebut membuatnya tidak curiga, bahkan hingga tubuhnya mulai menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Ketika akhirnya menyadari bahwa usia kandungannya telah memasuki tiga bulan, barulah SA terguncang dan mulai memahami bahwa yang dialaminya selama ini bukanlah ritual suci, melainkan pelecehan yang sistematis.
Perasaan bingung, takut, dan marah bercampur menjadi satu, namun dengan keberanian yang luar biasa, SA memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, membuka tabir kejahatan yang selama ini tersembunyi di balik topeng seorang "dukun."
Setelah menyadari kehamilannya, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Berdasarkan laporan yang diajukan oleh korban, aparat kepolisian dari Satreskrim Polrestabes Palembang langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan.
Berbekal keterangan korban dan bukti-bukti awal yang dikumpulkan, polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi serta menangkap pelaku, Doni, tanpa perlawanan.
Saat ini, pria yang mengaku sebagai dukun dan titisan "Eyang Putri Kembang Dadar" itu telah resmi ditahan di Mapolrestabes Palembang untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Penyidik tengah mendalami kasus ini, termasuk kemungkinan adanya korban lain yang juga menjadi sasaran modus serupa.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar tidak mudah percaya pada klaim-klaim supranatural yang kerap digunakan sebagai kedok untuk melakukan kejahatan, terutama dalam praktik perdukunan yang tidak memiliki dasar medis atau logis.
Kepercayaan terhadap hal mistis sering kali membuat seseorang lengah dan rentan dimanipulasi, terutama ketika sedang dalam kondisi lemah secara psikologis atau emosional.
Kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan segala bentuk tindakan mencurigakan yang mengatasnamakan pengobatan alternatif atau spiritual, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Jangan mudah percaya dengan orang yang mengaku memiliki kemampuan ghaib, apalagi jika orang tersebut menawarkan ritual yang mencurigakan.
Jika mengalami atau mengetahui adanya tindak pidana serupa, segera laporkan ke pihak kepolisian.
Tag
Berita Terkait
-
Mitra Makan Bergizi Gratis di Palembang Ungkap Fakta Berbeda Soal Pembayaran
-
Fakta Polisi Aniaya Mantan dan Todongkan Pistol Ternyata Positif Narkoba
-
Demi Konten Ekstrem, 5 Fakta Aksi Berbahaya Bule Rusia Naiki KA Batu Bara
-
Drama di Hari Bahagia: Bus Pengantin Terperosok, Mempelai Wanita Histeris di Jalan
-
Turis Rusia Nekat! Aksi Gila Naik Kereta Batu Bara Babaranjang Viral!
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik