Suara.com - Tim kuasa hukum dari Joko Widodo, Yakup Hasibuan menegaskan tidak ada arahan khusus dari Jokowi saat mengumpulkan ia bersama anggota tim lain di Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4) sore.
Yakup mengatakan ia bersam tim kuasa hukum hanya makan sore sekaligus melaporkan perkembangan terkini mengenai polemik tuduhan ijazah palsu yang dialamatkan kepada Presiden ke-7 RI.
"Hari ini hanya makan sore aja dengan Bapak Jokowi dan tentunya kami sebagai kuasa hukum melaporkan perkembangan yang ada sejauh ini apa yang sudah kita lakukan. Tentunya selama ini kami juga mengumpulkan bukti-bukti, mengumpulkan dokumen-dokumen sehubungan dengan permasalahan yang sedang ada di media," kata Yakup usai pertemuan dengan Jokowi, Selasa (22/4/2025).
Putra dari pengacara kondang Otto Hasibuan itu mengatakan kekinian timnya sudah dalam tahap finalisasi dan dalam wakru dekat akan mengambil langkah-langkah hukum. Tetapi mengenai akan melaporkan ke kepolisian atau tidak, Yakup tidak menegaskan. Ia menekankan keputusan akhir ada di tangan Jokowi.
"Tentunya terakhir itu pasti kan kita serahkan ke Bapak Jokowi untuk memutuskan. Tapi dari sisi kami kuasa hukum tentunya kami memberikan analisis, pendapat hukum gambaran secara luas, menyediakan fakta-fakta dan analisa-analisa tadi untuk dipertimbangkan oleh Bapak Jokowi, dan ketokan terakhir pasti harus diambil oleh Bapak Jokowi," kata Yakup.
Jokowi Pasrah ke Pengacara
Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengaku menyerahkan sepenuhnya polemik ijazah palsu kepada tim kuasa hukum. Ia tidak banyak bicara usai mengumpulkan mereka di restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta.
Usai bertemu sekitar 20 menit dengan tim kuasa hukum, Jokowi tampak keluar dengan membawa map cokelat. Tampak tim kuasa hukum yang juga membawa map serupa dengan dokumen yang berada di luar. Dokumen tersebut yang juga tampak berada di ruang pertemuan.
Jokowi meminta hal berkaitan dengan pertemuan tersebut untuk ditanyakan langsung ke tim kuasa hukum.
Baca Juga: Didukung PAN Nyapres Lagi di 2029, Prabowo Santai: Ah Nanti Lah Itu...
"Nanti semuanya tolong ditanyakan ke tim kuasa hukum saya," kata Jokowi, Selasa (22/4/2025).
Sementara itu, ditanya mengenai pertemuannya dengan sejumlah mantan menteri sebelum bertemu tim kuasa hukum, Jokowi tidak berkomentar. Jokowi hanya kembali menegaskan untuk menanyakan kepada kuasa hukum perihal pertemuan ia dengan tim.
"Ya urusan yang nanti akan ya nanti ditanya aja ke tim kuasa hukum," kata Jokowi.
Jokowi juga tidak memberikan jawaban detail saat ditanya mengenai rencana keberadaannya di Jakarta untuk waktu berapa lama. "Belum tahu," ujar Jokowi.
Kumpulkan Tim Pengacara di Jakarta
Diberitakan sebelumnya, Jokowi bertemu dengan tim kuasa hukum terkait polemik ijazah palsu, sore ini. Pertemuan digelar mantan kepala negara di restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat.
Pantauan Suara.com, pertemuan yang digelar pukul 15.40 WIB bertempat di salah satu ruangan di restoran tersebut. Tampak Yakup Hasibuan dan sejumlah kuasa hukum lain yang hadir.
Sementara itu, Jokowi yang mengenakan batii cokelat lengan panjang terlihat tengah berbincsng lepas hingga tertawa. Perbincangan itu dilakukan sembari Jokowi dan tim kuasa hukum melihat-lihat sebuah dokumen.
Sebelum bertemu kuasa hukum, Jokowi sempat keluar ruangan untuk ke toilet. Ia sempat menyapa awak media yang sedang menunggu terkait pertemuan.
"Rame banget ini, apa," sapa Jokowi, Selasa (22/4/2025).
Adapun Jokowi juga menyempatkan diri bertemu sejumlah mantan menteri di Kabinet Indonesia Maju kala ia masih menjabat presiden. Tiga mantan menteri yang bertemu Jokowi di Seribu Rasa ialah mantan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Whisnutama, mantan menteri koperasi dan UMKN Teten Masduki, dan mantan menteri perhubungan Budi Karya Sumadi.
Usai pertemuan pukul 15.39 WIB, Teten yang berjalan bersama Budi Karya mengaku ia sebatas melakukan silaturahmi.
"Silaturahmi," kata Teten.
Sementara itu, Whisnutama yang berjalan di belakangnya mengaku ia dan Jokowi hanya bincang-bincang saja.
"Iya ngobrol-ngobrol saja," kata Whisnutama.
Berita Terkait
-
Ditemui Perwira Polri Siswa Sespimmen, Jokowi: Mereka Tanya soal Leadership
-
Polemik Ijazah Palsu, Jokowi Kumpulkan Tim Pengacara di Jakarta: Rame Banget Ini
-
Ungkap Gelar Jokowi Berubah-Ubah, Profesor LIPI: Saya Terkaget-kaget dan Bengong!
-
Profesor LIPI: Uji Keaslian Ijazah Jokowi Harus Didorong ke Pengadilan, Bukan Kekeluargaan
-
Digeruduk Dokter Tifa dkk, UGM Akui soal Ijazah Jokowi: Kami Siap jadi Saksi di Pengadilan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Video Massa Demo Diduga Geruduk Rumah Presiden Nepal, Foto Wajahnya Langsung Dilempar ke Lantai
-
Pusat Pemerintahan Nepal Resmi Kosong Usai Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Teror Perampok Duren Sawit: Todong Nenek dengan Senpi, 2 Pelaku Diringkus, Polisi Buru Sisanya
-
Kasus Ojol Tewas di Makassar: Yusril Beri Ultimatum Polda Sulsel, Ada Apa?
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!