Suara.com - Agripreneur bernama Rifki Habibi menjadi perwakilan Indonesia menghadiri ajang One Earth Next Generation Leaders Programme 2025 serta One Earth Summit 2025 yang digelar di Hongkong pada 26–30 Maret 2025. Dalam ajang internasional itu, pengurus Bidang Pertanian di Koperasi Gerakan Relawan Nasional (GERNAS) ini memperkenalkan program Desa Emas besutan eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.
Bersama 100 peserta terpilih dari Asia Tenggara, Hong Kong, dan Tiongkok, Rifki Habibi juga mendalami berbagai aspek terkait inovasi hijau, kewirausahaan sosial, serta strategi pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor pertanian dan lingkungan.
Dalam kesempatan itu, Rifki Habibi mengaku bangga bisa mendapatkan kesempatan menjadi wakil Indonesia dalam ajang One Earth Next Generation Leaders Programme 2025 serta One Earth Summit 2025.
"Saya merasa terhormat dan bersyukur dapat mewakili Indonesia dalam forum internasional ini. Kesempatan ini akan saya manfaatkan untuk memperkuat kolaborasi global, menggali inovasi berkelanjutan, serta menjajaki kerja sama di bidang pertanian, pendidikan, dan perdagangan agar pertanian Indonesia semakin maju dan kompetitif," beber Rifki Habibi kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).
Keterlibatan pemuda Indonesia dalam forum semacam ini menjadi semakin penting di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan keberlanjutan lingkungan.
Partisipasi aktif dalam inisiatif internasional memungkinkan generasi muda untuk berkontribusi dalam pencarian solusi inovatif, memperluas jejaring, serta membawa wawasan baru yang dapat diterapkan di dalam negeri.
Keikutsertaan Kang Habibi dalam One Earth NextGen Leaders & One Earth Summit 2025 diharapkan tidak hanya membuka peluang baru bagi pengembangan sektor pertanian Indonesia, tetapi juga memperkuat peran pemuda dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan di tingkat global.
"Lewat wadah ini saya berharap para pengusaha muda dan inovator dari berbagai negara dapat membangun masa depan yang berkelanjutan, khususnya di sektor pertanian dan lingkungan," ungkap Rifki Habibi.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan terima kasih kepada Inotek Foundation dan Yayasan Indonesia Setara (YIS) yang telah memberikan kesempatan kepada pemuda desa sekaligus UMKM untuk menjalani program inkubasi di Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga: Jajal Drone Penebar Benih di Sumsel, Prabowo Kaget: Ternyata Sehari Bisa 25 Hektare
Selaku Ketua Taruna Tani Muda Siliwangi Batujaya (TTM-SB), Habibi berharap program inkubasi dapat meningkatkan pengembangan usaha kelompok desa. Terlebih TTM-SB telah terpilih dalam program Desa Emas.
"Saya berharap setelah menjalani inkubasi, produk unggulan desa bisa berdaya saing, sehingga menggerakan roda perekonomian dan mensejahterakan warga desa," pungkas Habibi.
Diketahui, Sandiaga Uno sempat memperkanalkan program desa emas ketika dirinya masih menjabat sebagai Menparekraf. Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu daerah yang mendapat kesempatan untuk meluncurkan program desa emas.
Daerah yang dijadikan sasaran program besutan Sandiaga kala menjadi menteri itu ditujukan untuk mengentaskan masalah pengangguran. Dengan bantuan dari pemerintah, program desa emas ini diharapkan bisa menjadi upaya agar masyarakat desa bisa mandiri secara ekonomi.
Adapun program desa emas yang diluncurkan di Kabupaten Karawang diketahui diinisiasi oleh Yayasan Indonesia Setara (YIS) berkolaborasi dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek). Program dana emas di Kabupaten Karawang diketahui telah diikuti oleh 30 pelaku UMKM. Selain untuk mengurangi masalah pengangguran di Karawang, Keikusertaan puluhan pelaku UMKM dalam program dana emas ini juga diharapkan bisa bersaing di dunia bisnis dan mendongkrak ekonomi mandiri masyarakat setempat.
Berita Terkait
-
Jajal Drone Penebar Benih di Sumsel, Prabowo Kaget: Ternyata Sehari Bisa 25 Hektare
-
Prabowo Efisiensi Anggaran, Gus Yahya Santai: Paling Tidak Proyek dengan PBNU Jalan
-
Didukung PAN Nyapres Lagi di 2029, Prabowo Santai: Ah Nanti Lah Itu...
-
Dukung Niat Prabowo Relokasi Warga Gaza, Gus Yahya: Jangan Berhenti Pak, Mohon Diproses Terus
-
Revisi UU ASN Titipan Prabowo? Ketua Komisi II DPR: Saya Cuma Politisi Kasta Sudra
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting