Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya kembali menyoroti soal kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia meyakini Prabowo memiliki tujuan baik dalam mengambil keputusan ini.
Pernyataan itu disampaikan oleh Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta pada Selasa (22/4/2025) kemarin.
Menurutnya, efisiensi ini adalah bagian dari transformasi pemerintahan agar jadi lebih baik. Ia sendiri juga pernah melakukannya di internal PBNU dan menuai banyak pertentangan.
"Kami harus melihat itu sebagai wewenang kepala negara yang normal. Dan saya pribadi melihatnya masuk akal. Tinggal nanti kami tunggu hasilnya," beber Gus Yahya ditulis pada Rabu (23/4/2025).
Gus Yahya menyebut hasil dari transformasi pemerintahan tak bisa langsung terlihat. Butuh waktu lama lantaran banyak penyesuaian yang harus dilakukan.
"Nah tantangan semua pemimpin adalah menjaga kepercayaan orang terhadap visi transformasi itu sendiri. Bahwa ada yang harus dikorbankan, tapi nanti akan ada yang dicapai, yang lebih baik dari yang ada sebelumnya," ucapnya.
Terkait dengan dampak efisiensi anggaran pemerintah terhadap PBNU, Yahya mengaku belum terlalu merasakannya. Sebab, berbagai proyek kerja sama antara pemerintah dengan PBNU sampai saat ini masih berjalan.
"Beberapa kementerian menggait NU dalam kerja sama dan jalan. Kementerian yang katanya anggarannya di sunat-sunat itu ternyata jalan," jelasnya.
"Ya kerjaannya, paling tidak yang dikerjasamakan dengan NU itu jalan," tambahnya memungkasi.
Baca Juga: Didukung PAN Nyapres Lagi di 2029, Prabowo Santai: Ah Nanti Lah Itu...
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepada kementerian dan lembaga untuk lakukan efisiensi APBN 2025 sebesar Rp 306,69 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 256,10 triliun berasal dari anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L), sedangkan Rp 50,59 triliun dari transfer ke daerah.
Instruksi Prabowo ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan ditegaskan dalam Surat Menteri Keuangan dengan Nomor S-37/MK.02/2025.
Surat tersebut menyebutkan efisiensi belanja K/L 2025 sebesar Rp 256,10 triliun mencakup belanja operasional dan non-operasional, kecuali belanja pegawai dan bantuan sosial.
Melalui Inpres itu, Presiden mengarahkan sejumlah pejabat negara, mulai dari para menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, hingga gubernur, bupati, dan wali kota untuk melaksanakan langkah-langkah efisiensi anggaran di berbagai sektor.
Dalam instruksinya, Presiden mengarahkan seluruh kementerian/lembaga untuk fokus pada kinerja pelayanan publik, yang mana anggaran harus difokuskan pada peningkatan pelayanan publik, tidak sekadar pemerataan antarperangkat daerah atau berdasarkan pola anggaran tahun sebelumnya.
Adanya efisiensi anggaran di pemerintah itu semata-mata demi mewujudkan makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi program unggulan Prabowo Subianto di masa Pilpres 2024 lalu. Namun, kekinian, program MBG itu mengalami banyak masalah termasuk munculnya kasus-kasus siswa di daerah yang mengalami keracunan diduga setelah menyantap menu MBG.
Berita Terkait
-
Didukung PAN Nyapres Lagi di 2029, Prabowo Santai: Ah Nanti Lah Itu...
-
Dukung Niat Prabowo Relokasi Warga Gaza, Gus Yahya: Jangan Berhenti Pak, Mohon Diproses Terus
-
Revisi UU ASN Titipan Prabowo? Ketua Komisi II DPR: Saya Cuma Politisi Kasta Sudra
-
PBNU Dapat 'Jatah' Tambang, Gus Yahya: Katanya Sudah Ada Investor yang Sediakan Biaya Halal
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN