Suara.com - Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mengendus adanya keterlibatan tempat bimbingan belajar (bimbel) di Yogyakarta dalam melakukan tindak kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.
Dugaan bimbel di Yogyakarta terlibat kecurangan dalam UTBK itu diungkapkan oleh Ketua Pelaksana SNPMB, Eduart Wolok saat konferensi pers di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Jakarta, Selasa (29/4/2025) kemarin.
Menurut Eduart Wolok, dari 13 pusat UTBK itu ditrmukan kurang lebih 50 peserta ujian yang terlibat kecurangan dan ada sekitar 10 joki. Temuan tersebut berdasarkan pelaksanaan UTBK sesi 1 sampai sesi 12. Sehingga kemungkinan angka tersebut masih bisa bertambah mengingat UTBK dilaksanakan sampai 3 Mei 2025.
Pada awal pelaksanaan UTBK itu saja ditemukan sekitar 4.000 anomali atau nama-nama peserta yang diduga terlibat kecurangan.
"Masih belum diketahui apakah dari 4.000 anomali termasuk salah satunya berkaitan dengan bimbel di Yogyakarta ini," kata Eduart Wolok ditulis pada Rabu (30/4/2025).
Namun, Eduart tidak merinci lebih jauh terkait keterlibatan bimbel di Yogyakarta itu karena masih dalam tahap investigasi. Hanya saja menurutnya, tempat bimbel yang mencurigakan biasanya memberikan jaminan 100 persen lulus UTBK.
"Klaim bimbel selalu 100 persen lulus UTBK. Nah secara analisis, agak menjadi tanda tanya. Karena Tes Potensi Skolastik itu kan menguji sisi skolastik peserta dan tergantung dari si peserta itu sendiri. Bagaimana (bimbel) bisa menjamin 100 persen peserta lulus," ucap Eduart Wolok.
Adapun potensi kecurangan gang dilakukan itu bisa jadi dengan menggunakan joki ataupun membocorkan soal yang sudah keluar. Pihak bimbel sengaja mengikuti UTBK tahun ini untuk merekam soal-soal yang digunakan sebagai bahan bimbingan tahun berikutnya. Termasuk membuat pola belajar dan buku latihan.
Temuan lainnya, program studi Fakultas Kedokteran (FK) disebut menjadi yang paling banyak terjadi kecurangan. Eduard mengungkapkan kalau peserta ujian sampai rela membayar uang operasional dengan nominal tertentu agar mendapatkan bocoran soal atau pun dibantu oleh joki.
Baca Juga: Ungkit Skandal Bill Clinton, Legislator PKB soal Desakan Ganti Gibran: Tak Mudah Lengserkan Wapres
"Kami dapatkan informasi itu ya, jadi mereka ini membayar sejumlah uang tertentu untuk operasional, dan apabila kalau lulus baru menambah bayarannya lagi. Kalau tidak lulus, yang operasional tadi hangus," beber Edward Wolok.
Menyikapi temuan tersebut, Eduard mengimbau kepada seluruh beserta UTBK serta orang tua calon mahasiswa harusnya tidak perlu menumpuh cara-cara curang seperti itu.
Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 tercoreng akibat adanya temuan kecurangan dengan berbagai modus yang semakin kompleks dan canggih.
Diketahui, masih marak praktik kecurangan yang ditemukan selama pelaksanaan UTBK 2025 pada sesi 1 hingga sesi 12. Sederet kecurangan itu seperti menggunakan kamera tersembunyi, kongkalingkong dengan panitia hingga penggunaan joki saat ujian berlangsung.
Berikut lengkap sederet kecurangan yang ditemukan selama UTBK 2025:
1. Pengambilan Soal Menggunakan Kamera Tersembunyi
Berita Terkait
-
Ungkit Skandal Bill Clinton, Legislator PKB soal Desakan Ganti Gibran: Tak Mudah Lengserkan Wapres
-
BREAKING NEWS: Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu, Siapa Saja yang Dipolisikan?
-
Minta MPR Kaji soal Desakan Ganti Wapres Gibran, Legislator PDIP: Jangan Alergi Dulu
-
Bawa Saksi ke Polisi, Relawan Tepis Polisikan Roy Suryo Cs karena Arahan Jokowi: Ini Murni...
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka