Klaim yang menyebut Letkol Inf Wisnu dan 40 pasukan khusus TNI gugur di Gaza adalah tidak benar dan tergolong hoaks. TNI telah menyatakan bahwa mereka tidak mengirimkan pasukan tempur ke Gaza, melainkan hanya bantuan kemanusiaan.
Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, terutama yang dapat menimbulkan keresahan dan salah persepsi publik.
Kondisi Perang di Gaza
Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk seiring dengan berlanjutnya serangan Israel yang kini memasuki bulan ketujuh.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Barsh, mengungkapkan bahwa lebih dari 360 tenaga medis telah ditangkap oleh pasukan Israel, sementara hanya 20 dari 38 rumah sakit yang masih dapat beroperasi, dan itu pun dalam kapasitas terbatas.
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera pada Selasa (29/4), al-Barsh menyatakan bahwa dampak tidak langsung dari perang telah menyebabkan lebih banyak korban jiwa dibandingkan akibat langsung dari serangan militer.
“Kami kehilangan lebih banyak orang akibat konsekuensi tidak langsung dari perang dibandingkan mereka yang terbunuh akibat pendudukan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kelompok paling rentan dalam konflik ini adalah anak-anak dan ibu hamil. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 40.000 anak telah menjadi yatim piatu.
Sebanyak 100 anak dilaporkan meninggal dunia karena menunggu terlalu lama di perbatasan saat ingin keluar untuk mendapat perawatan medis, sementara hampir satu juta anak kehilangan akses terhadap bantuan kemanusiaan yang vital.
Baca Juga: Jeritan Gaza Utara: Wanita dan Anak-Anak Turun ke Jalan, Minta Blokade Diakhiri!
Sejak 18 Maret lalu, Israel kembali meningkatkan serangan terhadap Gaza dengan dalih Hamas menolak rencana gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat. Gencatan senjata sebelumnya berakhir pada 1 Maret tanpa perpanjangan.
Dalam eskalasi terbarunya, Israel memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi air di Gaza, mempersulit akses warga terhadap air bersih.
Selain itu, semua jalur masuk bagi truk bantuan kemanusiaan ditutup, memperparah kelangkaan makanan, obat-obatan, dan barang-barang pokok.
Kondisi ini semakin diperparah oleh laporan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), yang pada awal April menyebutkan bahwa penjarahan terhadap truk bantuan meningkat tajam.
Warga yang kelaparan dan putus asa terpaksa menyerbu konvoi bantuan karena distribusi tidak merata dan suplai yang jauh dari mencukupi kebutuhan populasi yang terperangkap.
“Situasi ini bukan hanya bencana kemanusiaan, tetapi juga kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegas al-Barsh.
Berita Terkait
-
Jeritan Gaza Utara: Wanita dan Anak-Anak Turun ke Jalan, Minta Blokade Diakhiri!
-
Pernikahan Impian Berubah Duka: Kisah Cinta di Gaza yang Berakhir Tragis
-
Dukung Niatan Prabowo Tampung Warga Gaza, Partai Gelora Siapkan Kader jadi Relawan Trauma Healing
-
Kenang Paus Fransiskus, Anies Baswedan Sebut Sosok Bertutur Lembut yang Lantang Bela Palestina
-
Dukung Niat Prabowo Relokasi Warga Gaza, Gus Yahya: Jangan Berhenti Pak, Mohon Diproses Terus
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Ketua DPD RI Dianugerahi CNN Award: Komitmen Dukung dan Kawal Program Asta Cita di Daerah
-
Masih Diperiksa Intensif Polisi Bareng Beby Prisillia, Onad Sudah Ditetapkan Tersangka?
-
Dijaga Ketat 1.500 Ribu Aparat, Begini Pengamanan Berlapis Konser BLACKPINK di SUGBK Jakarta
-
5 Fakta Kasus Narkoba Onad: Dicokok Lagi Santuy Bareng Istri hingga Diduga Sempat Tenggak Ekstasi
-
Masih Pakai Helm, Geger Pemuda Tewas Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Ahli Ungkap Ada Faktor Disinformasi dan Manipulasi saat Rumah Sahroni hingga Uya Kuya Dijarah
-
Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
-
Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
-
Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
-
Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai