Suara.com - Kabar Forum Corporate Social Responsibility Kota Serang atau Forum CSR Kota Serang mendapatkan CSR dari Pantai Indah Kapuk alias PIK 2 belakangan turut menyita perhatian Said Didu.
Said Didu mengkritik keras kerja sama atau MoU antara Pemkot Serang dengan Agung Sedayu Group selaku pengembang PIK 2 terkait program CSR.
Mantan Sektretaris Kementerian BUMN itu meminta warga Banten sadar jika tanah kelahirannya tengah di jajah dengan bungkus CSR dari PIK 2 yang digembangkan oleh Agung Sedayu.
"Saya berharap warga Banten betul-betul sadar bahwa tanahmu sedang dijajah dengan bungkus CSR, dan tidak sedikit pengkhianat munafik itu harus kita hadapi," kata Said Didu kepada wartawan saat demo di depan Mapolda Banten dikutip dari Bantennews (Jaringan Suara.com), Rabu 30 April 2025.
Said Didu dalam kesempatan itu mengingatkan kembali konflik pembangunan PIK 2 yang berdampak pada masyarakat di bagian Banten Utara kehilangan ruang hidupnya.
Pihak PIK 2, kata Said Didu, melakukan intimidasi kepada masyarakat agar mereka stres dan bisa merebut paksa lahan milik warga.
"Itulah intimidasi yang terjadi. Jadi saya pikir, saya mengimbau kepada aparat dan pejabat Banten berhenti mengkriminalisasi rakyatnya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Forum CSR Kota Serang, Andi Suhud Trisnahadi mengungkapkan, CSR dari perusahaan swasta tidak bisa ditolak berdasarkan Permensos Nomor 9 Tahun 2020 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha.
Menurutnya, jika ia menolak CSR berarti mengesampingkan kepentingan masyarakat Kota Serang yang membutuhkan uluran tangan. Kata dia, angka kemiskinan dan rumah tidak layak huni di Kota Serang masih terbilang tinggi
Baca Juga: Said Didu Bicara soal Korupsi Pertamina Dan Permintaan Maaf Yang Terlambat
Karenanya, Abdi menyebut dana CSR yang diterima dari pihak swasta diharapkan bisa membantu kebutuhan masyarakat Kota Serang.
"Artinya kebutuhan Kota Serang dengan kemampuan APBD-nya tidak linear. Makanya Pak Wali Kota (Budi Rustandi) meminta agar mengoptimalisasi CSR," kata Andi.
Ketua Forum CSR kota Serang itu merujuk dari Permensos tersebut, sah-sah saja PIK 2 memberikan bantuan CSR untuk masyarakat di Kota Serang, terutama untuk sektor-sektor sosial dan lingkungan.
"Kebetulan PIK 2 memiliki niat membantu persoalan-persoalan yang ada di Kota Serang. Kami harus membuka ruang seluas-luasnya bagi perusahaan lokal maupun nasional untuk memberikan aktivitas CSR-nya sebagai tanggungjawab sosial dan lingkungan," jelasnya.
Kata Andi, CSR dari PIK 2 hingga kini masih sebatas MoU dan belum ada transaksi apapun ke masyarakat dalam bentuk program.
Tak hanya dengan PIK 2, Andi menyebut Kota Serang juga bekerja sama dengan perusahaan lain seperti Pertamina, PT KAI, Bank Jabar, dan berbagai perusahaan lainnya.
Terkait konflik PIK 2 dengan masyarakat di Banten, menurutnya kegiatan CSR tidak ada hubungannya dengan konflik.
"Soal berkonflik atau tidak, itu kan sebetulnya selama perusahaan itu ada izin operasi, dan perusahaan masih beroperasi di kawasan Indonesia tidak ada masalah. Ya, kami harus terima," tuturnya.
Dana CSR itu juga ia tegaskan tidak akan diterima oleh Forum CSR Kota Serang, melainkan langsung ke masyarakat dalam bentuk program. Pihaknya hanyalah sebagai fasilitator saja.
"Kami memfasilitasi saja, karena fungsi kami kan cuma empat yaitu memfasilitasi, merekomendasi, mengadvokasi, dan mengasistensi," jelasnya.
Terpisah, Ketua Satgas Percepatan Pembangunan dan Investasi Kota Serang sekaligus Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan, Wahyu Nurjamil saat dimintai tanggapan terkait kritik Said Didu, belum membalas pesan dan telepon wartawan.
Berita Terkait
-
Said Didu Bicara soal Korupsi Pertamina Dan Permintaan Maaf Yang Terlambat
-
Prabowo Minta Mayor Teddy Selalu Undang Jokowi, Said Didu Balas Menohok: Tinggal di Istana Aja Sama Presiden
-
Tak Habis Pikir dengan Presiden Prabowo, Said Didu: Berguru ke Jokowi Hapus Semua Memori?
-
Danantara Jadi Superholding BUMN? Said Didu Ungkap Syarat Penting Ini
-
Analisis Said Didu Soal Indonesia Gelap: Prabowo Terkena Umpan, Jokowi Aman
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?