Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengultimatum para pejabat dan birokrat agar tidak main-main dengan anggaran, apalagi sampai menyelewengkan dan melakukan korupsi.
Ultimatum itu ditegaskan kepala negara saat menegaskan keinginan dirinya memperbaiki sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Prabowo ingin melakukan penghematan anggaran untuk bisa memperbaiki seluruh sekolah di Indonesia.
"Karena itulah saya bertekad melakukan penghematan terus-menerus. Kita harus memperbaiki sebanyak-banyaknya sekolah di seluruh Indonesia dalam waktu secepat-cepatnya. Inilah yang saya sedang pikirkan terus bersama menteri-menteri saya," kata Prabowo di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5/2025).
"Terus-menerus saya memikirkan bagaimana kita cari uang, bagaimana kita mengelola kekayaan kita. Karena terus terang saja berkali-kali saya sampaikan kekayaan bangsa Indonesia masih terlalu banyak yang bocor dan tidak sampai ke rakyat," sambung Prabowo.
Prabowo lantas memberikan peringatan kepada jajaran pejabat dan birokrat agar tidak melakukan korupsi anggaran.
"Terus-menerus saya imbau jajaran pemerintah, para pejabat, para birokrat, saya imbau terus berbuatlah yang terbaik untuk rakyat. Para pejabat, para birokrat diangkat dibiayai oleh negara digaji oleh negara. Hendaknya anggaran untuk rakyat, anggaran untuk pelayanan rakyat hendaknya jangan diselewengkan, jangan dikorupsi dengan segala akal!" kata Prabowo.
Perbaikan Sekolah
Dalam esempatan ini Presiden Prabowo juga sempat menyoroti keberadaan toilet di sekolah yang menurutnya masih kurang. Ia menegaskan hal tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Sebelumnya Prabowo bicara mengenai anggaran pendidikan yang ditempatkan paling atas. Tetapi ia menyoroti masih adanya sekolah yang tidak memiliki fasilitas toilet atau toilet yang kurang.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR: Jangan Sampai Perampasan Aset Dijadikan Abuse Of Power
"Padahal kalau kita buka-bukaan anggarannya ada. Bagaimana bisa satu sekolah toiletnya hanya satu WC-nya, hanya satu bagaimana bisa? Ini saya ingatkan tanggung jawab dari pemerintah daerah tanggung jawab dari wali kota, bupati, gubernur bersama-sama," kata Prabowo dalam pidatonya di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Jumat (2/5/2025).
Prabowo menyadari meski pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan-perbaikan sekolah, namun anggaran tersebut belum mencakup untuk total sekolah yang ada di Indonesia.
"Saya memang menetapkan anggaran. Saya kira kalau dicek cukup besar untuk perbaikan sekolah-sekolah, tapi tidak cukup Rp16 triliun ya? Hampir Rp17 triliun. Tapi cukup hal ini mungkin untuk hanya 11.000 sekolah kira-kira. Ini tidak cukup," kata Prabowo.
Sementara total sekolah yang ada di Indonesia berjumlah 331.000, terdiri dari sekolah negeri dan sekolah swasta.
"Yang sekolah negeri berapa pak menteri dari 331 ribu? 200 ribu sekian. Jadi kalau kita perbaiki 11.000, mungkin perlu 30 tahun sampai semua sekolah ini bisa diperbaiki. Kita tidak boleh menyerah, tidak boleh kita 30 tahun memperbaiki sekolah-sekolah itu," kata Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa salah satu tujuan pemerintah melakukan penghematan anggaran agar dana yang dihemat bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain, semisal perbaikan bangunan sekolah. "Ada langkah-langkah yang kita lakukan, perbaikan sarana semua sekolah kita harapkan mungkin sekarang baru bisa 11.000 sekolah tapi begitu kita bisa dapat penghematan begitu dapat dana lebih terus akan kita tambah perbaikan-perbaikan itu," kata Prabowo.
Berita Terkait
-
DPR Wanti-wanti soal Satgas PHK: Jangan Sampai Ambil Alih Tugas Kemenaker, Harus Koordinasi
-
Peringati Hardiknas, Prabowo: Terima Kasih Para Guru
-
Anggaran Pendidikan Gede, Tapi Sekolah Minim Toilet, Prabowo: Bagaimana Bisa?
-
Prabowo Tinjau Smart Classroom SDN 5 Cimahpar, Mendikdasmen Tegaskan Ada Deep Learning dan Coding
-
Wakil Ketua DPR: Jangan Sampai Perampasan Aset Dijadikan Abuse Of Power
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Sertijab ke KSP Baru M Qodari, AM Putranto Banjir Air Mata: Saya Tentara tapi Bisa Nangis juga
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Terdakwa Tabrak Lari Dituntut Ringan, Anak Korban Ngamuk: Saya Bakal Kirim Surat ke Presiden Prabowo
-
Copot Kepala Sekolah Karena Disiplinkan Anaknya, Kemendagri Periksa Wali Kota Prabumulih
-
Pengumuman PPPK Paruh Waktu Kementerian Agama 2025, Ini Syarat dan Aturannya!
-
Terungkap! Utang BLBI Jadi Biang Kerok, Ini Perkara yang Bikin Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya
-
Selesai! Tutut Soeharto Cabut Gugatan, Menkeu Purbaya Ungkap Pesan Akrab: Beliau Kirim Salam
-
Kejagung Tunggu Red Notice Interpol untuk Jurist Tan, Buron Kasus Korupsi Kemendikbudristek
-
Selain Memburu Riza Chalid, Kejagung Telusuri Aset Saudagar Minyak untuk Kembalikan Kerugian Negara
-
Skandal Korupsi EDC Rp700 Miliar Seret Petinggi Bank: Apa Peran Indra Utoyo, Eks Bos Allo Bank?