Suara.com - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, menyampaikan, jika pada Kongres PDIP 2025 nanti hanya tinggal mengukuhkan Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum partai kembali untuk lima tahun ke depan.
"Jadi kongres itu lebih banyak, nanti kongres kan tinggal mengukuhkan (Megawati jadi Ketum PDIP) saja ya. Mengukuhkan Ibu Mega," kata Djarot ditemui di Jakarta, Kamis (8/5/2025) malam.
Djarot mengatakan, soal posisi Sekretaris Jenderal nanti akan menjadi kewenangan Megawati sebagai ketua umum.
"Itu kan kewenangan dari ketua umum karena sekjennya sekarang masih Mas Hasto Kristiyanto," beber mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Djarot menegaskan, jika seluruh kader PDIP dari tingkat atas sampai anak ranting solid mendukung Megawati menjadi ketua umum kembali.
"PDIP solid. Sangat solid," beber Djarot.
"(PDIP) solid. Tinggal pengukuhan ibu (Megawati) ketua umum," sambungnya.
Kendati begitu, Djarot belum mau membeberkan kapan soal kapan Kongres PDIP 2025 akan digelar.
"Tunggu saja sebentar lagi ya," katanya.
Baca Juga: Ingatkan Revisi UU Pemilu Bukan Ajang Beli Kekuasaan, Megawati: Uang itu Datang dari Mana Ya?
"Kan masih ada Juni Juli Agustus September Oktober, masih, sampai Desember. Yang jelas pasti kalau ini," sambungnya.
Tunggu Hari Baik
Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo sebelumnya menyampaikan bahwa pelaksanaan Kongres PDIP masih menunggu hari baik.
Pernyataan itu disampaikan usai menyaksikan pertunjukan teater musik 'Imam Al-Bukhari dan Sukarno' di Gedung Kesenian Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025) malam.
"Ya pasti nunggu hari baik," katanya.
Ia memastikan bahwa Kongres PDIP akan tetap digelar pada 2025 ini. Namun, ia enggan membeberkan waktu kapan akan digelar.
"Belum, belum, belum. Belum. Ya tahun ini lah," katanya.
Lebih lanjut, saat ditanya apakah kongres ke depan akan meminta Megawati Soekarnoputri untuk kembali menjabat sebagai ketua umum partai, Ganjar menegaskan suara arus bawah masih menginginkan Megawati.
"Kalau trendnya suara yang dari bawah sih itu yah (minta Megawati jadi ketua umum lagi)," ujarnya.
Jadwal Kongres PDIP
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyampaikan bahwa partai berlambang banteng moncong putih itu hingga kekinian belum menentukan jadwal pelaksaan Kongres partai.
Menurutnya, pelaksaan kongres kemungkinan mundur dari rencana awal April tahun ini.
"Kongres sampai saat ini belum ditentukan akan dilaksanakan kapan," kata Puan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025).
Ia mengatakan, hal tersebut dengan pertimbangan melihat situasi dan kondisi kekinian, pelaksanaan kongres dinilai tak perlu dilakukan secara terburu-buru.
"Karena melihat situasi, kondisi yang ada, tentu saja ini tidak perlu dilakukan terburu-buru, semuanya on the track, masih bisa dilaksanakan tugas-tugas yang ada di internal PDI Perjuangan, dan semuanya berada dalam kendali ketua umum," ujarnya.
Lebih lanjut, Puan menyampaikan bahwa kemungkinan Kongres PDIP tak akan digelar pada April ini. Namun tak akan melewati dari Tahun 2025.
"Bisa saja mundur di bulan April, namun pastinya insya Allah tidak lebih dari tahun 2025," pungkasnya.
Jelang pelaksanaan kongres, elite PDIP bakal menggelar rapat terlebih dahulu untuk memutuskan soal waktunya.
"Untuk masalah kongres, sampai saat ini DPP partai belum memutuskan kapan akan diselenggarakannya dan pada bulan apa," kata Puan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Ia mengatakan, sebelumnya memang sempat disampaikan bahwa kongres akan dilaksanakan pada April 2025. Namun kekinian PDIP sedang fokus menghadapi Ramadan.
"Jadi kita selesaikan dulu ibadah puasa kita menuju lebaran," ujarnya.
Lebih lanjut, setelah itu, kata Puan Maharani, nantinya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri akan memutuskan dalam rapat bersama DPP PDIP mengenai waktu pasti pelaksanaan kongres akan digelar.
Berita Terkait
-
Ingatkan Revisi UU Pemilu Bukan Ajang Beli Kekuasaan, Megawati: Uang itu Datang dari Mana Ya?
-
Megawati Sedih Indonesia Gonta-ganti Kebijakan Tiap Ganti Pemimpin: Gawat Republik Ini, Maunya Apa?
-
Respons soal Desakan Pemakzulan Gibran, Mahfud MD: Gak Mungkin!
-
Isu Pemakzulan Wapres, Luhut Bela Gibran: Jika Tak Taat Konstitusi, Jangan Tinggal di Indonesia!
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik