Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, menyampaikan bahwa pihak kampus sudah menerima informasi awal.
Mengenai dugaan penyebab kematian drg. Ismawan Hajwan dari RS Bhayangkara.
Sebelumnya, kabar duka menyelimuti Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
Seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas, drg. Ismawan Hajwan.
Ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya di Kompleks Nusa Harapan Permai, Tamalanrea, Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 10.00 WITA.
Almarhum merupakan mahasiswa semester tiga di bidang Spesialis Konservasi Gigi. Ia berasal dari Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Kepergian mendadak drg. Ismawan mengejutkan banyak pihak, mulai dari rekan sejawat, dosen, hingga pimpinan fakultas.
Penyebab kematian sementara diselidiki oleh polisi.
“Tapi nanti kalau sudah ada hasil resmi diterima (dari polisi), baru kita rilis juga,” ujar Ishaq Rahman kepada Suara.com, Sabtu (10/5/2025).
Baca Juga: LPSK Lindungi Korban Dokter Predator Seksual di Bandung
Jenazah drg. Ismawan kemudian diserahkan secara langsung oleh Dekan FKG Unhas kepada keluarga di kampung halamannya, Belopa, Luwu, Sulawesi Selatan.
Kronologi Penemuan
Pagi itu, sekitar pukul 08.00 WITA, sejumlah rekan seangkatan mulai khawatir karena drg. Ismawan tidak hadir.
Sebagai residen di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Kandea.
Padahal, almarhum dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan jarang terlambat.
Setelah panggilan telepon tak direspons, dua orang temannya mendatangi kontrakan almarhum.
Mereka mendengar dering ponsel dari dalam rumah, namun tetap tanpa jawaban.
Melihat lampu dan kipas angin masih menyala, mereka memutuskan mendobrak pintu.
Almarhum ditemukan dalam kondisi terlentang di kursi, tubuh sudah membiru dan kaku.
Di atas meja ditemukan sejumlah obat untuk penyakit jantung, hipertensi, dan kolesterol. Dua butir obat jantung telah dikonsumsi.
Sempat Beraktivitas Sehari Sebelumnya, Tak Ada Keluhan Kesehatan
Rekan-rekan almarhum menyebutkan bahwa sehari sebelum kejadian (Rabu, 7 Mei 2025), drg. Ismawan masih menjalankan tugasnya sebagai dokter residen di RSGMP Unhas seperti biasa.
Bahkan pada malam hari pukul 19.15 WITA, ia sempat melakukan panggilan telepon dan berdiskusi dengan rekan sejawat.
Pihak keluarga di Makassar segera dihubungi, dan jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan medis guna mengetahui penyebab pasti kematian.
Dekan FKG Unhas Bantah Dugaan Kekerasan dalam Program PPDGS
Seiring munculnya spekulasi di media sosial mengenai dugaan tekanan atau kekerasan dalam program spesialis, Dekan FKG Unhas, drg. Irfan Sugianto, M.Med.Ed., Ph.D, memberikan klarifikasi tegas.
Ia membantah adanya kekerasan atau perundungan yang terjadi dalam lingkungan akademik FKG Unhas, khususnya di program PPDGS.
“Unhas memiliki kebijakan yang sangat ketat terhadap segala bentuk kekerasan atau perundungan. Kami tidak memberi toleransi sedikit pun terhadap praktik semacam itu,” tegas drg. Irfan.
Ia menambahkan bahwa sistem pendidikan di FKG Unhas mengedepankan prinsip humanisme dan profesionalisme.
“Kami ingin memberikan ketenangan kepada keluarga. Tidak ada yang kami tutupi. Semua proses pemeriksaan jenazah kami dukung penuh,” ujarnya.
Kampus Akan Transparan dan Mendukung Penuh Keluarga
Pihak FKG Unhas menyatakan siap memberikan bantuan dan dukungan penuh kepada keluarga drg. Ismawan selama proses pemeriksaan berlangsung.
Dekan FKG juga menegaskan bahwa pihak kampus akan bersikap terbuka terhadap setiap tahapan penyelidikan.
“Kami sangat berduka. Atas nama sivitas akademika FKG Unhas, kami menyampaikan belasungkawa mendalam. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ucapnya.
Kepergian drg. Ismawan Hajwan meninggalkan duka yang mendalam. Sosoknya dikenal sebagai mahasiswa teladan—santun, bertanggung jawab, dan penuh dedikasi.
Doa terus mengalir dari rekan-rekan dan para dosen agar almarhum mendapat tempat terbaik, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan.
jenazah drg. Ismawan Hajwan akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Dekan FKG Unhas, drg. Irfan Sugianto, M.Med.Ed., Ph.D, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya salah satu mahasiswa terbaik di program PPDGS tersebut.
"Kami, atas nama seluruh jajaran FKG Unhas, menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Kami turut berbelasungkawa dan menyampaikan simpati kepada keluarga almarhum. Kami akan mendukung sepenuhnya segala proses yang diperlukan oleh keluarga,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini