Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendirikan posko pemantauan di Kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.
Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah dan mengawasi kemungkinan kembali terjadinya tawuran di lokasi tersebut seperti yang terjadi pada pekan sebelumnya.
Kebijakan ini diungkap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan.
Ia juga mengemukakan bahwa posko pemantauan ini merupakan hasil kerja sama lintas instansi seperti Satpol PP, TNI, dan Polri.
"Kalau Manggarai kita sudah buatkan posko terpadu di perbatasan tempat biasa tawuran di Manggarai (Jalan Tambak-Sultan Agung) itu ada posko terpadu TNI-Polri termasuk Satpol PP melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi tawuran kembali," ujar Satriadi kepada wartawan, Senin 12 Mei 2025.
Satriadi menjelaskan, sejauh ini pihaknya menerima laporan adanya tiga kelompok yang terlibat dalam bentrok.
"Nah itu laporan masyarakat cuma memang ada tiga, ada yang bilang pengalihan peredaran narkoba, konten, hingga ketersinggungan."
Namun motif di balik peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Kita masih mencari penyebab pastinya. Masih belum bisa kita pastikan," ungkapnya.
Baca Juga: Anak SD Terlibat Tawuran di Depok, Menteri PPPA Minta Sekolah Evaluasi
Untuk kasus yang mengandung unsur pidana, Satriadi menyebut akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Kita akan tetap melakukan pertama, kalau memang ada pidana otomatis ranahnya kepolisian misalkan ada korban dan terekam CCTV."
Sementara Satpol PP akan fokus pada upaya pencegahan melalui pendekatan sosial di tingkat lokal.
"Kemudian kalau dari kami pembinaan melalui para camat, lurah, RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama jangan sampai terjadi kembali tawuran itu," ucapnya.
Saat ditanya soal isu pelaku tawuran akan dibina di barak militer, Satriadi enggan memberi kepastian.
"Tawuran ini kadang-kadang meletupnya nggak bisa diprediksi di mana terjadinya sumbernya bagaimana kita bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjadi tawuran. (Dilakukan pembinaan di barak militer) bukan ranah saya untuk menjelaskan itu, bukan ranah saya," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok