Kapolsek Terusan Nunyai, Iptu Daniel Hamidi, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menyebut bahwa insiden penikaman menjadi pemicu awal dari amukan massa yang berujung pada pembakaran.
“Korban ini terkena tusukan dan meninggal dunia. Kebetulan pelaku masih keluarga pak lurah yang sedang bermasalah karena dugaan penyelewengan bansos,” ujarnya.
Pihak Polres Lampung Tengah langsung mengerahkan ratusan personel untuk mengendalikan situasi. Setelah beberapa jam yang menegangkan, kondisi berhasil dikendalikan.
“Situasi sudah kondusif, tapi kami tetap berjaga dan mengupayakan mediasi antar warga,” kata Iptu Daniel.
Hingga saat ini, penyelidikan atas dugaan penyelewengan bantuan sosial dan kasus pembunuhan yang menggegerkan warga Lampung Tengah masih terus bergulir.
Aparat kepolisian bekerja keras menelusuri benang merah antara konflik personal yang terjadi di media sosial, relasi kekerabatan antara pelaku penikaman dan kepala kampung, serta gelombang kemarahan kolektif warga yang memuncak dalam aksi pembakaran rumah.
Kompleksitas kasus ini tak hanya terletak pada aspek kriminal, tetapi juga pada akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap sistem yang dianggap tidak berpihak pada keadilan sosial.
Ketidakpuasan terhadap distribusi bansos, yang semestinya menjadi penyelamat masyarakat kecil, justru menjadi titik api yang memantik amarah warga.
Peristiwa ini meninggalkan luka yang dalam di tengah masyarakat—tidak hanya karena hilangnya nyawa seorang warga, tetapi juga karena hancurnya kepercayaan publik terhadap pemimpin lokal yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom.
Baca Juga: Santri 13 Tahun Dihabisi Remaja Kembar Gara-Gara Sandal: Ini Kronologinya
Ini menjadi pengingat keras bahwa ketidakadilan, sekecil apa pun, jika dibiarkan tanpa penyelesaian yang terbuka dan akuntabel, dapat berubah menjadi gejolak besar yang mengguncang tatanan sosial dan mengancam stabilitas di tingkat akar rumput.
Berita Terkait
-
Santri 13 Tahun Dihabisi Remaja Kembar Gara-Gara Sandal: Ini Kronologinya
-
Tak Perlu Jauh-Jauh Ke Bali, Berikut 6 Rekomendasi Pantai Cantik di Lampung
-
Misteri Kematian Kakak Beradik Berpelukan di Pesisir Barat, Luka Serius Menguak Fakta
-
Pulau Mahitam, Menyaksikan Pesona Terumbu Karang di Pesawaran Lampung
-
Berwisata di Pulau Pisang Lampung, Punya Pantai Pasir Putih yang Cantik
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram