Suara.com - Penerapan nol sampah alias zero waste memang sedang getol digalakkan oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni. Upaya penerapan zero waste pun dilakukan Menhut Raja Juli dengan mengecek jalur pendakian di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Terkait kunjungannya tersebut, Menhut Raja Juli pun tak segan untuk mengigatkan para pendaki soal zero waste.
"Sekarang kami sedang menerapkan secara serius Rinjani zero waste, yang akan dilakukan adalah semua barang yang akan dibawa ke atas dihitung, semua ada formulirnya, dihitung barang apa aja yang akan dibawa," ujar Menhut Raja Antoni saat peninjauan pendaki di Kantor resort TN Gunung Rinjani, Minggu (18/5/2025).
Dalam kesempatan ini Menhut Raja Antoni juga turut melakukan pengecekan hingga ke pos 2 Tengengean via jalur Sembalun. Terkait kunjungannya itu, Menhut Raja Antoni ikut mengecek barang bawaan para pendaki.
Menhut Raja Juli pun membeberkan penerapan zero waste di Gunung Rinjani, salah satunya petugas akan mengecek dan mendata barang bawaan para pendaki.
Terkait aturan itu, para pendaki wajib membawa lagi sampah-sampah bekas makanan dan minuman ketika selesai melakukan pendakian di Gunung Rinjani.
"Misalnya kopi, kopinya berapa sachet, lebih ketat lagi nanti dimasukan ke dalam kontainer jadi tidak lagi membawa pelastiknya ke atas. Nanti dicatat berapa container yang dibawa ke atas. Nanti pas turun akan dihitung ulang, apakah masih ada sampah yang masih tertinggal di atas," ujar Raja Antoni.
Dalam kampanye zero waste, Menhut Raja Juli turut menyinggung soal sanksi blacklist selama 5 tahun bagi pendaki yang mengotori Gunung Rinjani dengan sampah.
"Dengan segala regulasinya ada denda dan sebagainya, sanksi blacklist 5 tahun, sekali lagi lebih baik kalau memang dari daerah, dari Jakarta, dari Surabaya, darimanapun, (barangnya) sudah dikemas, supaya tidak terjadi kemacetan penghitungan," beber politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Baca Juga: Meski Dilarang, Gerindra Ngotot Minta Kader Gaungkan Prabowo Dua Periode: Kita Bisa Buktikan!
Raja Juli berharap dengan penerapan zero waste Rinjani tidak hanya dikenal dengan keindahannya, namun juga kebersihan.
"Dengan begini Rinjani kita tidak hanya cantik juga terkenal dengan kebersihannya. Beberapa sampah yang tidak bisa ditinggalkan (seperti tutup botol), diolah menjadi gantungan kunci," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) telah menjatuhkan sanksi berupa blacklist kepada 52 pendaki karena dianggap melanggar aturan soal sampah. Sanksi blacklist itu diterapkan demi penerapan zero waste yang sudah diberlakukan sejak awal 2025.
Tujuannya menjaga kelestarian lingkungan dengan mendorong pendaki bertanggung jawab penuh terhadap sampah yang mereka bawa.
Namun kenyataan di lapangan tidak semulus harapan. Pada bulan pertama pemberlakuan program, sebanyak 52 pendaki tercatat melanggar aturan utama.
Mereka tidak membawa turun kembali sampah makanan yang mereka bawa saat mendaki.
Berita Terkait
-
Meski Dilarang, Gerindra Ngotot Minta Kader Gaungkan Prabowo Dua Periode: Kita Bisa Buktikan!
-
Rezim Prabowo Didesak Legalkan Kasino, Judi Era Ali Sadikin Diungkit Lagi: Negara Beragama, tapi...
-
Heboh Video Pria Ngaku Waras: Kalau Ijazah Jokowi Palsu, Saya Janji Telan Panci Satu Pabrik!
-
Megawati Tantang Jokowi Beberkan Ijazahnya ke Publik, PKB: Setuju, Cara Terbaik Akhiri Polemik
-
Soal Kans Jokowi Gantikan Kaesang Ketum PSI, PDIP Bilang Begini
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan