Suara.com - Aksi unjuk rasa dari berbagai komunitas dan elemen ojek online (ojol) di Jakarta pada Selasa (20/5/2025) ternyata turut diramaikan oleh driver ojol yang berasal dari sejumlah daerah. Salah satunya adalah Fadil, driver ojol yang berangkat dari Bali menuju Jakarta untuk ikut turun ke jalan.
Fadil datang ke lokasi aksi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat menggunakan atribut ojol dan topi khas Bali, udeng berwarna putih.
Fadil mengaku sudah tiba di Jakarta sejak Sabtu lalu dan tinggal di rumah kerabatnya untuk menunggu hari aksi.
"Sampai Jakarta kemarin Sabtu (dari Bali), ke sini pake duit sendiri. Selama di sini tinggal di rumah saudara," ujar Fadil kepada wartawan di lokasi, Selasa (20/5/2025).
Ia mengaku datang dengan tujuan menunjukkan kekompakan dari ojol daerah lain yang ingin menuntut keadilan pada perusahaan penyedia aplikasi alias aplikator.
"Supaya semua daerah kumpul di sini. Kami enggak mau jadi budak aplikator Grab dan Gojek," ungkapnya.
Fadil bersama ojol lainnya menuntut aplikator untuk menurunkan biaya aplikasi jadi sebesar 10 persen.
Selama ini, pihak aplikator disebutnya kerap memotong pendapatan ojol lebih dari 20 persen untuk biaya aplikasi.
"Potongannya parah, kami ingin diturunin jadi 10 persen," jelasnya.
Baca Juga: Telak! Emak-emak Sindir Ojol yang Ngotot Narik: Kami Demo Pakai Hati Nurani, Bukan Budak Aplikator!
Fadil juga menceritakan kerap menemui momen suka dan duka selama menjadi ojol di Bali.
Misalnya, seperti mendapatkan penumpang dari luar negeri yang berkelakuan buruk.
"Dapet bule resek juga ada, cuma kita diemin aja, cuekin aja. Yang penting akun kita aman biar ga ada komplainan," jelasnya.
Dengan mengikuti aksi ini, Fadil berharap aplikator memikirkan kesejahteraan ojol dengan menurunkan biaya potongan aplikasi.
"Kalau bisa kayak awal-awal ojol dlu. Enggak ada potongannya, atau kalau enggak 5 persen lah," pungkasnya.
Hari ini, massa driver ojol hari ini menggelar aksi demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya, aksi demonstrasi ojol digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus).
Berita Terkait
-
Telak! Emak-emak Sindir Ojol yang Ngotot Narik: Kami Demo Pakai Hati Nurani, Bukan Budak Aplikator!
-
Larang Perwakilan Kemenhub Naik Mobil Komando, Massa Ojol: Suruh Menterinya ke Sini!
-
Tak Bisa Batalkan Orderan saat Demo, Ojol Bongkar Pesan dari Aplikator: Bukti Mereka Takut!
-
Ajak Anak-Istri Nonton Demo di DPR, Sopir Ojol Diusir Polisi: Sana, Jangan di Sini!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan