"Tadi Pak Gubernur juga menyampaikan semalam beliau udah telepon Kapolda, permintaan Mas Usman tadi kan kalau ada proses hukum bisa ditangguhkan, itu kan ranah kepolisiannya ya, cuma Pemprov dan Pak Gubernur akan melakukan apa yang semampunya untuk bisa adik-adik ini bisa cepat pulang," kata Chico.
Chico mengakui terkait proses hukum yang dijalankan merupakan ranah kepolisian. Namun, Pemprov akan mengupayakan agar mahasiswa ini tak berlama-lama mendekam di kantor polisi.
"Ya, itu kan ranahnya polisian ya. Cuma, Pemprov dan Pak Gubernur akan melakukan apa yang semampunya, untuk bisa, supaya adik-adik ini cepat bisa pulang," ujar dia.
Terkait tuntutan aksi kemarin, Chico menyebut mahasiswa meminta Pemprov merekemondasikan sejumlah nama pahlawan nasional dari tragedi 98.
Sebelumnya salah seorang Fungsionaris Kepresma Universitas Trisakti menyebutkan kalau para mahasiswa diinterogasi oleh polisi dengan berbagai pertanyaan.
"Kamneg (Kemanan Negara) unit 1 di tempat saya sekarang humanis, diberi makan dan minum, tapi saya kurang tahu di bilik-bilik lain bagaimana. Di interogasi kami mba, ditanya peran dan tujuan dan lain-lain," ujar Feri (bukan nama sebenarnya), kepada Suara.com, dihubungi Kamis (22/5/2025).
Selama menjalani proses interogasi, para mahasiswa itu mendapat pendampingan dari alumni serta senior-seniornya di kampus dan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Universitas Trisakti.
Terkait dengan penyebab penangkapan tersebut, Feri bercerita kalau dirinya menjadi korban kekerasan fisik saat aksi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh di depan gerbang Balai Kota. Aksi tersebut bahkan sempat juga terekam dalam video.
"Di situ adalah pemukulan pertama dari saya ke anggota (aparat) karena tiba-tiba anggota ini pegang pinggang saya. Saya reflek karena sedang kisruh di depan gerbang, saya berfikir anggota ini ingin mengamankan saya. Maka dari itu saya melawan anggota ini," cerita Feri.
Baca Juga: Polisi Ungkap Penyebab Demo Ricuh Mahasiswa Trisakti di Depan Balai Kota Berujung Penangkapan
Tak lama setelah insiden tersebut, ia mengaku rambutnya ditarik dan tubuhnya diseret ke suatu tempat dan dipukuli oleh dua orang sekaligus.
"Anggota ini tarik rambut saya, diseret, lalu dipukul oleh satu orang lagi. Jadi saya dipukul oleh dua orang. Satu orang ini menurut saya pamdal (petugas pengamanan dalam), dia pakai batik lengan panjang," tuturnya.
Feri memastikan kalau kondisinya baik-baik saja. Akan tetapi, dia tidak tahu pasti kondisi teman-temannya yang lain selama di kantor polisi yang kebanyakan berbeda bilik dengannya.
Berita Terkait
-
Mendadak Umi Pipik dan Abidzar Datangi Polda Metro Jaya, Ada Apa Gerangan?
-
Minta Polda Metro Bebaskan Mahasiswa Trisakti, Amnesty International: Mereka Hanya Berpendapat
-
Pramono Telepon Kapolda Metro, Minta Mahasiswa Trisaksi yang Ditahan Segera Dibebaskan
-
Masih Ditahan Polisi hingga Sekarang, Mahasiswa Trisakti: Rambut Saya Ditarik, Diseret, Lalu Dipukul
-
Polisi Ungkap Penyebab Demo Ricuh Mahasiswa Trisakti di Depan Balai Kota Berujung Penangkapan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang