Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menyatakan bahwa ijazah sarjana Fakultas Kehutanan yang dikeluarkan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik mantan Presiden Republik Indonesia Jokowi adalah asli.
Dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Kamis (22/5/2025), Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro menyatakan bahwa hasil tersebut didapatkan usai penyelidik bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri memeriksa ijazah tersebut secara saintifik.
Tak hanya itu, Bareskrim juga menampilkan beberapa foto dokumen yang mendukung pernyataan tersebut, termasuk fotokopi ijazah Jokowi. Namun, dalam konferensi pers tersebut Bareskrim tidak menampilkan foto dokumen ijazah asli milik Jokowi.
Hal ini menjadi perhatian dokter Tifa, salah satu tokoh yang mempertanyakan keaslian ijazah Presiden Republik Indonesia ke-7 tersebut.
Melalui akun X resmi miliknya, dokter Tifa menyoroti pernyataan yang dikeluarkan oleh Bareskrim Polri.
"Mengapa fotokopi ijazah yang ditampilkan? Hal yang mencengangkan ketika konferensi pers Bareskrim atas hasil Puslabfor yang dilaporkan Kamis, 22 Mei 2025 adalah: Penampilan fotokopi dari ijazah yang dipresentasikan di layar raksasa," tulisnya.
Dokter Tifa mempertanyakan mengapa Bareskrim tidak menampilkan foto ijazah aslinya, bukan sekadar fotokopi. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan lanjutan dari dokter Tifa, seperti letak dokumen asli.
"Mengapa bukan ijazah asli atau foto ijazah aslinya yang dizoom sedemikian besar. Sekali lagi, mengapa foto dari fotokopi ijazah? Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan dari saya: di mana posisi dokumen primer, ijazah asli yang seharusnya merupakan objek penelitian Puslabfor, yang dengan konferensi pers ini, Bareskrim menyelenggarakannya sebagai media untuk publik melakukan audit terjadap ijazah asli tersebut, yang merupakan mandat dari UU Keterbukaan Publik no 14 tahun 2008?" tambahnya.
Lebih lanjut, dokter Tifa lantas mempertanyakan bagaimana cara Bareskrim melakukan pengujian.
Baca Juga: Bareskrim Ungkap Ada Data UGM yang Bisa Diakses Publik Terkait Ijazah Jokowi
"Apakah Bareskrim dengan Puslabfornya telah menggunakan eksaminasi dengan metode digital forensik yang valid, reliabel dengan demikian memenuhi kaidah trustworthy dan hasilnya bisa diuji dan memberi hasil yang sama sehingga bisa digeneralisasi, atau sebetulnya hanya menjalankan sebuah proses eksaminasi administratif formil belaka?" sambung dokter Tifa.
Tak hanya itu, metodologi yang digunakan oleh Bareskrim Polri pun menjadi sasaran kecurigaan dokter Tifa.
"Apakah Bareskrim betul-betul menggunakan metodologi uji forensik analog terhadap spesimen analog yaitu Ijazah asli dan bukan fotokopi, dan tidak menjalan uji forensik digital terhadap spesimen digital, yaitu foto dari fotokopi ijazah sebagaimana yang ditampilkan dalam layar lebar?" tanyanya.
Dalam pernyataannya, dokter Tifa mengaku tercengang dengan hasil yang diberikan oleh Bareskrim Polri.
"Apakah Bareskrim telah melakukan pendekatan epistemik forensik yang mengungkap secara metodologis metadata metasintesis terhadap asal muasal sumber uji, arsip, proses validasi, pembandingan dengan gold standart yang menjalan randomisasi ketat, atau sesungguhnya hanya sekedar melakukan pendekatan prosedural belaka? Sekali lagi, saya tercengang dan sulit memahami, mengapa yang ditampilkan di layar raksasa, adalah foto dari fotokopi ijazah? Foto dari fotokopi ijazah? Bareskrim, ada yang anda takuti?" pungkasnya.
Sebagai informasi, Bareskrim Polri mengklaim bahwa ijazah milik Jokowi telah diuji secara laboratoris dengan sampel pembanding berupa ijazah dari tiga rekan Jokowi pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?