Dia juga semakin menyayangkan ketika para aktor pelanggar HAM masa lalu justru berada di barisan pemerintah.
"Jadi bagaimana mungkin bangsa ini mengalami kemajuan, tapi pada sisi penegakan HAM tidak pernah ditegakkan. Pelanggaran HAM lama tidak pernah diselesaikan. Pelanggaran HAM baru terus terjadi. Yang paling menyedihkan adalah aktor utama dari pelanggar HAM itu ada di istana," tegasnya.
"Ada darah di tangannya, ada air mata di tangannya, dan ada nyawa kawan-kawan kita di tangannya. Makanya saya heran pada kawan-kawan yang bermesraan dengan kekuasaan hari ini. Ini disebut peristiwa sangat menyedihkan buat kita," sambungnya.
Ubed juga semakin menyayangkan dengan wacana pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto.
Menurutnya hal itu tak layak diberikan, dengan berbagai catatan pelanggaran HAM yang terjadi pada pemerintah presiden kedua itu.
"Saya kira kita punya argumen substantif, mengapa kita menolak Soeharto menjadi pahlawan. Karena Soeharto tercatat dalam sejarah, dan terbukti secara hukum, dia adalah pelanggar HAM," tegas Ubed.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Sultan B. Najamudin Turun ke Sawah, Serahkan Alsintan dan Benih Jagung untuk Petani Bengkulu
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
Istana Segera Umumkan Struktur Komite Reformasi Polri: Pastikan Ada Nama Mahfud MD!
-
Pimpinan DPR Sudah Terima Surat, MKD Bakal Gelar Sidang Bahas Nasib Ahmad Sahroni hingga Uya Kuya?
-
Viral Tangis Ibu di Lampung: Anak Korban Bully, Sekolah Malah Memberhentikannya
-
Mendagri dan Kepala BNN Bahas Penguatan Sinergi Penanggulangan Narkoba
-
Polri Ungkap Modus Baru Narkoba: Obat Bius Legal 'Etomidate' Diubah Jadi Cairan Vape
-
Kesehatan Jadi Tameng? KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Kusnadi di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim
-
9 TPU di Jakarta Selatan Penuh, Sistem Makam Tumpang Jadi Solusi Utama
-
Meme Bahlil Makin Menjadi-jadi Usai Diancam UU ITE, Underbow Golkar Polisikan Sejumlah Akun Medsos